Sabtu, 07 April 2012

Kejujuran Mendatangkan Berkah

Zaman dahulu di Tiongkok, ada dua toko penjual beras di sebuah kota yakni toko beras HongChang dan toko beras Yong Yu.
Pemilik toko Yong Yu sangat licik. Dia tahu bahwa tidak mudah untuk hidup dari menjual beras, jadi dia mencoba cara “cerdik” untuk memperoleh keuntungan tambahan.

Suatu hari pemilik toko Yong Yu mengundang ahli timbangan ke toko dan berkata, "Tolong sesuaikan timbangan 15,5 ons satu jin (biasanya harus 16 ons). Saya akan bayar dua kali lipat pekerjaan Anda." Ahli timbangan tertarik pada uang tambahan, sehingga dia lupa etika profesionalnya. Setelah memberikan arahan, pemilik toko kembali bekerja.

Pemilik toko itu memiliki empat anak dan mereka semua membantu di toko. Putra bungsunya baru saja menikah dan pengantin barunya adalah putri pengacara yang mendengar pemilik toko berbicara kepada ahli timbangan dari kamar sebelah. Setelah merenungkan situasi untuk sementara waktu, ia memutuskan untuk berbicara dengan ahli timbangan.
"Ayah mertua agak bingung, dan apa yang dia katakan tidak ada artinya," kata istri putra bungsunya. "Silakan menyesuaikan skala untuk 16,5 ons satu jin. Saya akan membayar Anda dua kali lipat biaya normal. Namun, Anda tidak boleh memberitahu ayah mertua saya tentang ini,” lanjutnya.
Ahli timbangan sangat gembira dan dia langsung setuju untuk menyesuaikan timbangan dengan permintaan wanita muda itu, tidak butuh waktu lama baginya untuk melakukannya. Karena ahli timbangan telah bekerja bertahun-tahun bagi pemilik toko beras, tidak seorangpun mempertanyakan pekerjaannya.
Setelah beberapa saat, bisnis mulai meningkat bahkan pelanggan dari toko beras lainnya datang ke toko Yong Yu untuk membeli beras. Beberapa bulan kemudian, orang dari seluruh penjuru kota datang ke toko ini untukmembeli beras. Toko beras lainnya akhirnya keluar dari bisnis ini dan menjual habis kepada pemilik Yong Yu.

Pada malam Tahun Baru China, seluruh keluarga berkumpul dan makan pangsit. Pemiliknya sangat senang dan memberi seluruh keluarganya sebuah pertanyaan: "Apa rahasia keberhasilan toko?" Semua orang menduga dan perbincangan menjadi bergairah. Jawaban berkisar antara "Anugrah Tuhan", kemampuan " ayah mereka", " fengshui yang baik", "kerja sama yang baik ", dan lain-lain.
Ayahnya tertawa dan berkata, "Tidak satupun itu. Ini berkat timbangan toko. Timbangan kita menjual 15,5 ons satu jin dengan demikian, kita memperoleh setengah ons lebih keuntungan untuk setiap jin yang kita jual."

Banyak anggota keluarga memuji orang tua itu karena kebijaksanaannya. Orang tua itu sangat senang dan membelai jenggotnya berkali-kali. Pada saat ini, istri putra bungsu itu berdiri perlahan dan berkata kepada ayah mertuanya, "Saya memberitahu Anda sesuatu yang sangat penting, tapi saya meminta pengampunan Anda sebelum saya mengatakannya."
Orang tua itu mengangguk untuk menunjukkan persetujuannya. Wanita muda itu berkata, "Ya, timbangan kita memang membuat kita beruntung, tapi itu karena memberikan 16,5 ons satu jin, bukan 15,5."
Dia memberitahu semua orang bagaimana dia membayar ahli timbangan biaya ekstra untuk menyesuaikan timbangan. Lalu dia berkata, "Kita melakukan kejujuran. Ya, kita membuat laba per jin kurang, tapi kita menjual beras lebih banyak."

Semua orang kaget, dan orang tua bahkan memeriksa timbangan untuk memastikan apakah menantunya itu benar. Benar saja, timbangan diukur 16,5 ons satu jin. Orang tua itu diam-diam masuk ke kamar tidurnya.

Keesokan harinya, pada Tahun Baru China, orang tua itu mengumpulkan seluruh keluarga setelah sarapan. Dia mengambil kunci toko dari pinggangnya dan berkata, "Saya sudah tua dan tak berguna. Saya merenungkan semalaman dan memutuskan untuk memberikan menantu perempuan saya mengelola toko. Mulai sekarang, semua orang mendengarkan dia." (SecretChina/art/asr) - erabaru.net

Refleksi :
Saat ini hidup dirasakan sulit, sehingga seringkali kita berpikir pendek untuk menyelamatkan diri atau memuaskan kepentingan kita sendiri. Dengan kesulitan itu membuat kita mengambil jalan pintas, yang tanpa kita sadari merusak masa depan dan diri kita secara perlahan. Banyak orang saat ini tidak sempat lagi memikirkan ulang apa yang sudah dilakukannya, dan jika mau melihat sebentar ke belakang ternyata sudah jauh tersesat. Orang yang berani bersikap jujur walau dalam kesulitan ia akan diberkahi dan dicukupi. Bukan berarti tidak merasakan kesesakan, dan kesulitan tapi setidaknya ia memiliki hati yang kuat untuk bertahan dan menerima dengan sabar.

Semoga anda dan saya tetap setia dalam jalani hidup yang sulit ini dengan kekuatan hati yang sabar dan jujur. 

Dapatkan ebook gratis tentang pengembangan karakter di www.karaktermoral.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar