Kamis, 04 Juli 2013

PERASAAN DAN KEHIDUPAN DISATUKAN DENGAN MUSIK


 
            Perjalanan hidup seseorang tidak pernah lepas dari peran seorang tokoh atau figur yang selalu diteladani. Seseorang menjadi hebat atau kuat juga pasti terpengaruh dari tokoh yang selalu memberi teladan yang baik untuk kemajuan hidup dan prestasi setiap orang. Begitu juga dengan aku yang bangga mengenal seseorang tokoh yang satu ini. Dia banyak memberiku semangat hidup dan inspirasi dalam hidup berkarya di dunia musik. Tidak hanya sebagai guru tetapi seorang bapak yang baik untuk anak didiknya, aku bangga mengenal dan belajar segalanya dari beliau.

Robertus Tony Suwandi, itulah nama yang selalu aku kenal dan aku kagumi sampai saat ini. Aku selalu menyebutnya dengan “Pak Tony”. Aku mengenal orang ini hampir satu dasawarsa. Aku mengenal beliau ketika aku duduk di Seminari Menengah Wacana Bhakti dan SMA Kolese Gonzaga. Pendidikan sebagai seorang calon imam mengenalkanku kepada dunia musik klasik dan orchestra. Aku mulai mencintai dunia komposer dan orchestra berkat beliau. Dalam kehidupanku yang menekuni dunia musik secara professional, Robertus Tony Suwandi adalah nama yang memberiku anugerah bisa mempelajari dunia arrangement dan composition orchestra.

Aku selalu mengingat ajaran beliau yang sampai saat ini aku gunakan juga untuk mendidik murid yang belajar musik bersamaku bahwa bermain musik tidak hanya sebuah alat, tetapi bermain harus menggunakan perasaan dan rasa yang dalam untuk mengerti makna dari setiap lagu yang kita mainkan. Beliau merupakan salah satu komposer terbaik indonesia yang selalu akan dikenang oleh para musisi terbaik tanah air namun terlupakan oleh zaman. Erwin gutawa dan Dewa Budjana adalah salah satu musik didik yang berhasil berkat tangan dingin beliau. Bagi beliau yang saat ini sudah menginjak masa senja, hidupnya dibaktikan untuk kemajuan calon imam di jakarta dan menuntun mereka menjadi calon imam yang mempunyai rasa dan kepekaan terhadap sesama melalui musik.

Robertus Tony Suwandi adalah sosok yang berjasa besar dalam pembentukan Wacana Bhakti Symphony Orchestra (WBSO) dan The Jakarta Symphony Orchestra. Dahulu, beliau membentuk WBSO bersama almarhum embong raharjo seorang pemain saxophone dan Didiek S.S.S seorang pemain saxophone. Beliau selalu menekankan bahwa seorang pastor juga harus mempunyai sisi humaniora yang baik sehingga seorang calon imam tidak hanya mempunyai pandangan yang luas dalam pengetahuan  tetapi mempunyai sisi perasaaan yang dalam mengenai kepekaan terhadap sesama dan rasa yang tulus terhadap sesama. Hal ini tentu sangat dibutuhkan seorang calon imam saat ini di jakarta yang tidak hanya pintar dalam pengetahuan tetapi juga peka terhadap keadaan sekitar yang membutuhkan pertolongan dari kita. Pola pembelajaran itu yang selalu membuat aku kagum dengan beliau dan aku terapkan jika kelak nanti aku berkeluarga dan mempunyai seorang anak

Kehidupan bermusik yang aku jalani tidak akan berkembang tanpa bantuan beliau. Setiap aku membuat komposisi mengenai lagu-lagu jenis klasik, pop, rock, atau pun jazz, orang yang selalu aku minta pendapat pertama kali adalah bapak tony. Pengetahuan musik yang luas dan kreatifitas yang lebih segar selalu ditampilkan oleh sosok yang sudah menginjak lebih dari setengah abad ini. Walaupun jiwa dan raga sudah memasuki masa senja tapi sosok beliau tidak kalah dari artis-artis muda yang sedang terkenal saat ini. Beliau selalu mendengarkan musik dari era classic sampai dengan modern yang berkembang sampai dengan saat ini, sehingga komposisi mengenai orchestra yang beliau tampilkan lebih berwarna dan disukai oleh banyak orang. Aku juga menjadi salah satu murid yang terus belajar dari beliau mengenai komposisi dan arrangement mengenai orchestra. Aku menganggap beliau adalah orang yang jenius karena hampir setiap komposisi yang beliau buat tanpa campur tangan teknologi komputer hanya dengan alat musik yaitu piano. Dapat  menghasilkan orchestra yang begitu indah.

Kehidupan yang bersinar dalam dunia musik dalam perjalanan karir beliau, tidak semulus dengan keadaan keluarganya. Tahun 2005, tuhan memberikan cobaan yang sangat luar biasa kepada beliau. Putra kedua dari Bapak Tony Suwandi meninggal akibat narkoba, saat itu aku tidak sempat melayat ke rumah beliau karena harus menyelesaikan ujian di SMA Kolese Gonzaga. Namun, satu hal yang selalu aku bangga dengan beliau saat meneriman pencobaan seperti itu adalah sosok yang selalu ikhlas dan sabar menghadapi sesuatu cobaan yang menimpa beliau. Itulah yang selalu diajarkan kepada aku dan selalu berkata demikian “Mau profesi kita sebagai pemain musik, calon imam, dan profesi apapun kita sebagai manusia harus selalu bersyukur dengan segala cobaan yang diberikan. Berserah kepada Tuhan Yesus Kristus adalah tujuan akhir hidup kita”. Itulah hal yang sangat membekas dalam kehidupan aku sebagai muridnya, bahwa musik yang diajarkan kepada aku adalah anugerah yang diberikan tuhan tetapi menurut beliau, Tuhan Yesus Kristus adalah yang memberikan kehidupan kita didunia ini saat dia bermusik sampai saat ini. Hal ini pun yang selalu membekas setiap kali aku mengadakan konser. Dimanapun aku mengadakan konser, hal pertama yang kulakukan adalah berdoa dengan membuat tanda salib. Pemain musik juga harus ingat akan tuhan-Nya. Tanpa bantuan-Nya, manusia tidak akan mendapatkan hasil terbaik.

Aku mempunyai kebiasaan dengan teman-teman seangkatan di Seminari Wacana Bhakti, untuk selalu berkunjung ke tempat beliau, baik itu ketika natalan atau paskah. Biasa nya kami berkumpul di rumah beliau dan ketika sampai di rumahnya, sederhana adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kehidupan beliau. Setiap aku berkunjung ke rumah beliau yang sederhana dan ditumbuhi dengan banyak tanaman ini, aku selalu semakin kagum dengan beliau. Sosoknya sebagai conductor di The Jakarta Symphony Orchestra tidak menggambarkan bahwa dengan kebesaran namanya membuat beliau menjadi pribadi yang sombong dan besar kepala tetapi sebaliknya beliau cenderung selalu menjadi bapak yang baik di rumah dengan memasak juga bercocok tanam sebagai ruitnitas hobinya yang kedua. Belajar menjadi sederhana adalah penting. Sejauh apapun gelar yang kita miliki jika tidak  punya kasih dan kesederhanaan dalam hidup tidak akan faedahnya dalam menjalani hidup. Sekali lagi, aku belajar dari sosok orang tua yang kuanggap sebagai orang tua kedua untukku bahwa kesederhanaan dalam hidup perlu kita tanamkan setelah kita menjadi orang yang hebat.

Aku tidak pernah membayangkan bahwa aku akan mendapatkan penghasilan dengan berkarya dalam musik. Tapi yang membuatku yakin bahwa aku mampu hidup bermusik di Jakarta adalah sosok Robertus Tony Suwandi. “Kita hanya butuh sabar dan ikhlas untuk menjalani segala masalah yang ada di dunia Selalu bersyukur dengan keadaan yang kita dapat dari tuhan”.  Itulah pesan yang diajarkan oleh Bapak Tony Suwandi disaat aku serius berkarya dalam musik. Musik adalah rasa, musik bukanlah sebatas alat saja, musik mampu mengubah dunia, mampu mengubah perasaan, mampu memahami perasaan orang lain. Bermain musiklah sepenuh hati, jangan pernah menganggap musik sebagai alat  popularitas anggaplah musik bagian dari hatimu dengan begitu jika bermain musik apapun akan mampu membuat orang lain menjadi lebih baik dan mampu menjalani hidup. Terima kasih atas segalanya untuk Bapak Robertus Tony Suwandi baik untuk pelajaran musik yang diajarkan maupun pelajar musik dengan menggunakan rasa dan hati. Tidak ada materi yang bisa kuberikan kepada beliau tetapi aku hanya bisa berkarya dengan mengikuti jalan hidup yang kau ajarkan dan selalu jujur terhadap karya yang dibuat. Sekali lagi Pengharagaan terbesar buat Bapak Tony Suwandi...Thank You So Much.Jesus Bless You.Amin
For Robertus Tony Suwandi
Great Teacher and Second Father
Ditulis  oleh angga


Undangan Khusus !
OPEN HOUSE: Extra love & Care: Program Bagi Sahabat dengan Disabilitas Intelegensia
Informasi dan Pendaftaran ke: 021-29382939/ 44579745/ 70754779/ 08127917540/ 0811997713/ 0817133238: FREE (dengan konfirmasi)

http://app.s2.talkfusion.com/fusion2/view.asp?Mzg5NjU2OA==_39018139


4 komentar:

  1. Rest in Peace...beliau beberapa jam lalu menghadap sang Khalik. Mohon doa ya...

    Nugroho
    (menantu), Ohio

    BalasHapus
    Balasan
    1. kami haturkan duka ... semoga iringan musik menghantarkan jiwa beliau dalam kedamaian dan kembali kepada Nya. semoga semua karya beliau menjadi inspirasi hidup yang terus bergema di setiap hati yang pernah disentuhnya ...

      Hapus
  2. sedih baca artikel na..makin kangen sm papa toni...ak bukan anak kandung na tp beliau melakukan seperti anak kandung na,,i"ll be missing you papaaa...:'(

    BalasHapus
  3. Semua orang yg kenal dan pernah diajar oleh beliau pasti akan sangat rindu dengan sosok hebat nan sederhana seperti Pak Tony, pasti beliau telah tenang disana

    BalasHapus