Kamis, 19 Januari 2012

Tidak mengambil milik orang lain adalah berkah


Dahulu kala ada sebuah cerita, ada seorang pelajar yang keadaan ekonominya tidak bagus membawa pembantunya pergi ke ibu kota mengikuti ujian.
Ditengah jalan dia melihat ada seorang pemuda yang tergeletak dijalan. Pelajar ini pergi melihat, rupanya pemuda ini terkena penyakit dan sudah meninggal.
Pelajar ini melihat barang bawaan pemuda ini, di dalamnya ada buku dan 10 batang emas. Pembantunya melihat keadaan sekeliling mereka tidak ada orang lain, menasehati majikannya membawa emas tersebut lalu kabur dari tempat itu. Pelajar ini dengan tegas berkata.
“Jadi orang tidak boleh tamak, tidak boleh melakukan hal ini,” ujarnya. 
Pelajar ini memutuskan setelah habis ujian akan mencari anggota keluarga pemuda ini, lalu dia mengambil sebatang emas, memerintahkan pembantunya membeli sebuah peti mati dan menguburkan pemuda ini beserta emas dan hartanya.
Sungguh aneh, ketika pemuda ini sampai ke ibu kota, seekor kuda yang bagus mengikutinya. Pelajar ini mencoba mengusir kuda tersebut, tetapi kuda tersebut tidak mau pergi. Pelajar ini menebak, kuda ini terus mengikutinya pasti ada alasan, oleh sebab itu dia menunggangi kuda ini membiarkan kuda ini membawanya, akhirnya kuda ini membawanya kesebuah tempat di luar kota, disana terdapat sebuah rumah besar kuda ini berhenti di depan rumah tersebut.
Setelah pelajar ini berbicara dengan tuan rumah ini akhirnya jelaslah masalahnya. Rupanya pemuda yang dijumpai pelajar ini adalah anak dari pemilik rumah ini. Ayahnya adalah seorang pejabat tinggi di pemerintah. Kuda ini adalah milik pemuda itu. Mereka sedang panik mencari pemuda yang telah menghilang beberapa waktu yang lalu.
Pelajar ini menunjukkan tempat pemuda beserta harta benda yang dikuburkannya, keluarga ini sesuai dengan petunjuk pelajar ini akhirnya menemukan tempat pemuda tersebut dimakamkan Di dalam makam terdapat emas dan barang-barang pemuda ini. Ayah pemuda ini sangat menghargai tindakan dan moral dari pelajar ini, lalu menulis surat rekomendasi kepada raja akhir pemuda ini menjabat di pemerintah dan terakhir menjadi perdana menteri.
Mungkin saja di depan umum, banyak orang akan bersikap tidak tamak, mungkin bisa mengendalikan diri, tetapi ketika berada di tempat yang tidak ada orang yang melihat, dapat berlaku tidak tamak ini adalah kelakuan yang paling berharga. Sebenarnya Tuhan mempunyai mata, pelajar ini mendapat balasan atas perbuatan baiknya. Inilah balasan untuk orang jujur. (Erabaru/hui) erabaru.net
Refleksi
Bagaimana dengan hidupku? apakah aku suka mengambil apa yang menjadi milik orang lain? jika hidup kita tidak tenang dan senantiasa memikirkan apa yang dimiliki dan diperoleh orang lain ada kemungkinan sebenarnya kita tengah berusaha mengambil apa yang bukan milik kita. jika memang milik kita semuanya akan diberikan pada waktunya.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar