Minggu, 09 Juni 2013

Rahasia Mengubah diri bagian 2

Membuang Pikiran kotor dan Menggantinya dengan Pikiran Bersih.

Pernahkah anda merasa kesulitan untuk mengubah diri anda? Sepertinya sudah berusaha keras  tapi tetap saja tidak berubah, kembali kepada kebiasaan lama... Atau ketika anda terinspirasi dan terdorong untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih positif dan baik namun  banyak kendala berdatangan menghadang.

Sebab utama mengapa kita tidak mampu membuat perubahan adalah pikiran kotor yang ada di dalam diri. Barangsiapa mampu mengeluarkan pikiran pikiran kotornya maka orang tersebut cenderung mampu untuk mengubah dirinya.

Mengeluarkan yang buruk  dengan Sadari pikiran ! 

Saya memiliki kebiasaan hening untuk melihat pikiran. Ternyata pikiran saya tidak bisa diam,  sangat liar dan melompat lompat. Misalnya tiba tiba berpikir tentang pekerjaan, tidak lama keluarga, kemudian hobi, terus politik,  keuangan ... apa pun ada. Sukar sekali mengendalikannya untuk bisa membuatnya diam ...

Menyadari pikiran berarti  memberikan jeda, waktu untuk diam mengamati pikiran. semakin  mampu mengamati pikiran kita dalam keheningan maka kita semakin peka dan memahami kecenderungan dari pikiran pikiran tersebut, apakah positif atau negatif.


Setiap pikiran yang muncul sebetulnya ada tema besar yang melatarbelakangi. misalnya tema target pekerjaan. Jika yang muncul adalah rasa antusias, solusi solusi dan semangat, ini cenderung positif. Namun jika yang muncul adalah takut, malas, bingung untuk mencapainya, tentu ini cenderung negatif.

Dengan sadari pikiran maka kita memiliki daya untuk memilih dan bersikap benar. Keputusan dari kesadaran pikiran yang benar adalah untuk kebaikan jangka panjang dan kepentingan yang lebih luas walau mungkin lebih sulit dan tidak enak. Namun dengan keputusan  demikian membentuk kita menjadi pribadi yang lebih bermanfaat dan bermakna.

Sadari pikiran dengan latihan Bertanya

Silahkan anda menjawab pertanyaan di bawah ini:

  1. Bagaimana Anda memandang diri anda? Apakah lebih  positif atau negatif? Lebih bersemangat atau malas? lebih bersyukur atau menggerutu? lebih optimis atau pesimis? mau meminta maaf atau lebih menyalahkan? 
  2. Apakah Anda lebih memilih proses atau hasil ketika ingin mencapai sesuatu?
  3. Bagaimana Anda berpikir hadapi kehidupan, apakah sederhana atau rumit?




Memandang hidup dengan positif,  berarti menghadapi tantangan hidup dengan tegar, tidak mudah menyerah. Kondisi ini mendukung kita untuk mencoba dan menerima hal hal baru. Dengan demikian dalam prosesnya kita menjadi pribadi yang cenderung terbuka dan toleran

Memilih proses dari pada sekedar hasil juga membentuk diri menjadi pribadi yang kuat, mau berusaha dan hati hati dengan tawaran hasil yang instan (mudah, cepat, enak). Bukankah apa yang kita dapatkan dengan susah payah akan sangat kita jaga. Sebaliknya apa yang kita dapat dengan mudah sebentar saja sudah hilang melayang (kurang dihargai)

Semakin sederhana kita berpikir semakin damai. Kesederhanaan seseorang ditunjukkan dengan kemampuannya menerima kehidupan apa adanya. Tidak memaksakan kehendak namun memiliki kebijakan sebagai gantinya. Orang yang pikirannya sederahana mudah tersenyum dan bahagia.

Kesimpulannya, jika Anda memandang diri cenderung positif, memilih proses dari hasil dan berpikir sederhana kemungkinan mengubah diri adalah lebih mudah.  Tapi sebaliknya jika pikiran dipenuhi dengan yang negatif, mengutamakan hasil dari proses dan berpikir rumit juga salahkan orang lain maka semakin sulit untuk mengubah diri.

Mampu mengubah diri berarti mengeluarkan hal yang buruk di dalam diri. Mengeluarkan yang buruk dibangun dengan kebiasaan menyadari pikiran. Cara menyadari pikiran adalah dengan bertanya .

Semoga Anda dan Saya semakin mampu menyadari pikiran kita ... semakin mampu membuang yang kotor dalam diri kita ...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar