Kamis, 16 Februari 2012

Kisah di Kepulauan Mentawai 2

Jurni dan Novi

Peristiwa tsunami di mentawai, tidak bisa hilang dengan mudah diingatan anak anak Panti Asuhan KAUM. ketika para kakak asuh bertanya di malam hari tentang apa yang mereka rasakan atau pikirkan akan ada saja cerita sedih yang terucap dari mulut mereka ...


Novi adalah anak remaja SMA, sekarang ia lagi sakit dan sudah beberapa hari terbaring di kamar. Sebetulnya ia memiliki seorang adik laki laki yang juga ikut ke panti, namun sudah pulang. Ada satu peristiwa yang ajaib melatar belakangi kepulangan adik Novi. Ayahnya yang menjadi korban tsunami (meninggal) datang ke adiknya, dan menyuruhnya pulang ke kampung untuk menemui ibunya yang katanya segera akan menikah. Dan ternyata benar saja apa yang dikatakan adik novi, sesampai di rumahnya, ibunya telah menikah dan sekarang ia memiliki ayah baru.

Para pengasuh mulai membiasakan tiap malam menanyakan apakah hari ini saya sudah berbuat jujur, baik dan sabar ke setiap anak asuhnya. Dewi salah satu pengasuh memberikan waktu khusus kepada Jurni, satu anak asuhnya. Ia bercerita tentang kepedihan hatinya. Tidak biasanya Jurni, bercerita begitu dalam dan menyentuh hingga Dewi pun menangis bersamanya. Ia menceritakan bagaimana kejadian tsunami yang menimpa keluarganya, ibunya terlepas dan hanyut di telan gelombang dan ia menyaksikan sendiri peristiwa itu dengan matanya langsung. Sekarang ia sudah punya ibu baru. Ibunya selalu bersikap baik ketika ada ayahnya namun sebaliknya, ketika ayahnya pergi ibu baru memperlakukan dirinya dengan tidak baik. Ia diperlakukan kasar baik secara tindakan maupun kata kata. Ia merasa kehadiran kakak pengasuh memberikan kelegaan, dan ia merasa terbebas dengan tekanan yang dihadapi oleh ibu barunya. 

Refleksi :
Hidup yang kita jalani tidaklah kita mengerti akan apa yang terjadi kemudian. Ada saat duka dan saat suka. Ada sebagian orang yang bahkan telah meninggalkan dunia, juga tidak rela melepas dunia ini, karena keterikatan yang begitu mendalam. Jadi penderitaannya terus terbawa bahkan ketika maut menjemput. Hidup tidak selamanya penderitaan dan kepedihan, ada harapan setiap harinya. Ada berkat berkat Tuhan yang selalu baru tercurah. Apakah kita juga memiliki harapan dan kekuatan menanggung derita ketika masalah atau bencana datang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar