Pada suatu hari, Mohist dengan serius memarahi muridnya, muridnya
sangat sedih, dengan sedih dia berkata kepada gurunya, “Kesalahan yang
saya lakukan tidak sebesar kesalahan yang dilakukan orang lain, kenapa
guru demikian kejam memarahi saya?.”
Mohist setelah mendengar keluhan muridnya lalu berkata, “Jika engkau
akan mendaki gunung Taishan, ada seekor kuda dan seekor kambing, engkau
akan memilih mencambuk kuda atau mencambuk kambing?.”
Muridnya setelah mendengar perkataan gurunya menjawab,“Tentu saja saya
akan mencambuk kuda. Lalu Mohist bertanya lagi, “Kenapa engkau memilih
tidak mencambuk kambing?.”
Muridnya menjawab, “Karena kuda dapat lari dengan cepat maka harus
mencambuknya, sedangkan kambing tidak mempunyai kemampuan seperti kuda.”
Mohist berkata lagi, “Saya memarahi kamu karena kamu seperti kuda
tersebut bukan seperti kambing, pantas mendapat kritik.”
Makna dari cerita tersebut adalah seseorang dimasa proses pertumbuhan,
tidak dapat dihindari karena lingkungan serta pergaulan dengan orang
dapat menciptakan pola berpikirnya, ketika pola berpikir yang menyimpang
ini mendapat kritikan, maka akan timbul emosi yang negatif, atau bisa
timbul rasa marah, rasa benci dan rasa sedih.
Refleksi:
Seringkali kita menghadapi kritik dengan hati kecut, dan jika kita masih merasa demikian berarti kritik tersebut kemungkinan besar cocok dengan diri kita. Sesungguhnya semua yang mengganggu hati kita adalah kesempatan besar bagi kita untuk membuat diri bertumbuh. Semakin sering hati kita berkecamuk, semakin besar kemungkinan kita bertumbuh. Menjadi pribadi yang lebih sabar, bijak, atau memahami sesuatu dengan lebih baik lagi. Namun sayangnya seringkali kita menghindar karena memang kritik yang tepat, rasanya tidak enak di hati kita, membuat marah dan terluka. Siapa yang mampu menghadapi kritik dengan senyum yang tulus, pastilah akan membuat dirinya membumbung semakin kuat, sabar, dan bijak. Kritik bermanfaat!!!
Dapatkan ebook gratis, tentang pengembangan karakter moral di www.karaktermoral.blogspot.com
bahkan dalam proses pertumbuhan dapat maju dengan pesat. (Minghui School/Juchen/hu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar