seminar, pelatihan, pembentukan karakter, homeschooling, team building, soft skill, meditasi, e-book gratis, orang muda, bagi kegiatan sosial dan profesional, Berminat hubungi WA 0812 791 7540 - www.adfamilia-indonesia.com
oase bangsa
Sabtu, 04 Mei 2013
Bertengkar!
Kamu dan aku adalah sama sama manusia yang memiliki harkat dan martabat yang perlu dijaga. Oleh karena itu marilah kita saling menghargai perbedaan.
Beberapa waktu lalu seorang teman SMA bercerita tentang kehidupan keluarganya. Ia mengatakan baru saja bercerai dengan istrinya. Ketika saya gali lebih dalam ia mengatakan sudah tidak ada kecocokan diantara mereka. Hampir setiap hari berkelahi dan bertengkar. Urusan tinggal serumah seperti menjadi neraka. Urus diri masing masing, pengelolaan keuangan masing masing. Untuk kesepakatan uang yang dikeluarkan karena kepentingan bersama, barulah disepakati di atas kertas. Akhirnya karena begitu lelah hampir setiap hari bertengkar akhirnya teman saya tersebut memutuskan untuk berpisah. Satu kata yang terulang oleh dirinya ... Gua Cape Can ...
Mengapa kita bertengkar? Mengapa kita berkeberatan dengan apa yang dilakukan orang lain?
Salah satu sebab utamnya adalah karena kita sudah terbiasa dengan diri kita yang egois, yang sangat mementingkan diri kita sendiri sehingga ruang untuk orang lain menjadi sempit dan cenderung tidak ada.
Orang yang begitu mementingkan kepentingannya akan sangat terusik jika kenyamanannya terganggu. Sekecil apa pun gangguan terhadap kepentingannya akan membuat ia meledak seperti petasan injak. Yang terjadi kemudian adalah menyerang orang yang mengganggunya. Apa yang terjadi kemudian, jika orang yang diserang adalah orang yang juga egois maka yang terjadi adalah saling melukai. Pukul memukul, sakit menyakiti sampai hati terasa impas dan puas. Sampai diri merasa menang dan kuat tidak terkalahkan. Jika tidak berdaya melawan maka akan timbul dendam diantaranya.
Sebaliknya jika orang yang egois bertemu dengan orang baik. Orang baik tidak mudah melawan dan membalas, ia cenderung masuk kedalam dirinya dan memikirkan apa yang sebaiknya dilakukan, jangan sampai yang dilakukan kemudian justru menambah luka dan dendam diantara mereka.
Orang baik adalah orang yang memikirkan dampak yang terjadi dari apa yang dilakukan pada orang lain, ia bersikap belas kasih, mau menolong dan tidak mudah marah.
Jika kita sampai bercerai pastilah karena kita sudah egois dan menjadi orang yang tidak baik. Padahal mungkin ketika kita bertengkar adalah saat kita memurnikan diri dan membayar apa yang salah.
Satu hal yang saya pahami adalah ketika terjadi pertengkaran itu adalah saat hati bertemu hati untuk saling dilipur dan diperbaharui agar lebih kuat dan saling memahami. Kita lebih mengenal diri sendiri dan mengenal orang lain lebih baik lagi.
Semoga anda dan saya menjadi orang baik, yang tidak mementingkan diri sendiri, namun berbelas kasih terhadap kekurangan orang lain ....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar