My Older Brother
Saya adalah anak kedua dari tiga
bersaudara. Saya memiliki satu orang kakak laki-laki dan satu adik
perempuan. Kini kakak saya berusia 25
tahun dan memiliki perbedaan usia 5 tahun dengan saya. Disini saya ingin menceritakan
sosok kakak laki-laki saya ini yang sangat saya kagumi dan menjadi inspirasi
bagi saya.
Kakak
saya bernama Eddy Santoso, dan biasa saya panggil dengan sebutan “Koko”. Koko saya dilahirkan pada tanggal 18 Juni
1988 di Pangkal Pinang. Ia merupakan sosok laki-laki yang sangat bertanggung
jawab dan sayang pada keluarganya. Ia juga sosok laki-laki yang keras kepala,
namun ia adalah seorang kakak yang selalu melindungi adik-adiknya. Jika ia
bisa, maka ia akan memenuhi keinginan adik-adiknya. Sejak kecil kami selalu
bermain bersama. Kemana koko saya pergi, saya harus ikut dengannya.
Sampai-sampai terkadang ia kesal, namun koko
tetap menjaga adik perempuannya ini ^.^
Koko
sejak SMP telah turut membantu papa saya dalam bekerja. Papa saya adalah
seorang wirausahawan yang menjual barang-barang elektronik. Ada pepatah yang
mengatakan buah jatuh tidak jauh dari
pohonnnya, hal inilah yang cocok saya sematkan untuk kakak laki-laki saya
ini. Keahlihan berbisnis papa menurun padanya. Hal ini terlihat dengan ia yang
sangat bersemangat jika sudah berada di toko dan membantu papa. Sampai pada
suatu hari, ia mulai belajar berbisnis dengan menitipkan barang dagangan di
toko papa. Pada saat itu ia masih berada
di bangku SMP. Pada saat itu, ia membeli Walkman
atau radio jinjing dari toko lain yang khusus menjual produk yang demikian.
Kemudian ia menitipkan kepada papa untuk dijual kembali. Tak disangka-sangka
ternyata barang jualannya tersebut laris juga. Hal ini membuat ia menjadi
tambah bersemangat untuk mengembangkan bisnisnya tersebut.
Ada
hal yang menarik pada diri koko saya ini. Ia adalah sosok anak yang sangat
malas dalam belajar dan bisa dibilang kurang dalam hal akademik. Namun ia
selalu rajin untuk pergi ke sekolah dan tiap tahunnya selalu naik kelas
meskipun raport yang diterima selalu berwarna warni. Hihihi.. Mungkin dibalik
kekurangannya ini, ia memiliki kelebihan lain dibanding teman-teman sebayanya
yakni dalam hal bisnis. Pada saat ia lulus SMA, tidak ada pikiran untuk
melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Tanpa rasa malu dan gengsi dengan
teman-teman yang lain, ia memilih untuk membuka usaha sendiri ketimbang
melanjutkan sekolahnya. Orang tua saya bukanlah sosok orang tua yang tidak mengekang
anaknya untuk melanjutkan sekolah terutama mengekang koko saya ini. Mereka
sudah melihat bakat koko saya dalam berbisnis dan melihat sisi lemahnya dalam
belajar, sehingga mereka memberikan kebebasan kepada koko saya ini.
Pada
mulanya, koko saya belajar cara berbisnis dengan terus membantu papa saya,
sampai akhirnya ia dapat membuka usaha sendiri hingga sekarang. Ia merupakan
sosok yang pantang menyerah. Ia selalu bilang kepada saya “kalau kita bisa
berusaha sendiri, kenapa tidak dijalankan? Jangan gengsi dengan orang sekitar,
tapi lakukan yang terbaik jika menurutmu itu yang terbaik bagi dirimu”.
Kata-kata itu yang selalu saya ingat dalam tiap tindakan, dan dengan melihat
sosoknya yang pekerja keras, inilah yang menjadikan motivasi saya dalam belajar
dan memberikan yang terbaik dengan menunjukan prestasi dalam perkuliahan.
Sampai
saat ini, koko saya juga turut membantu keuangan keluarga saya dan membantu
pembiayaan kuliah saya. Oleh karena itu saya tidak mau mengecewakannya dan
kedua orang tua saya. Saya ingin menjadi sosok pekerja keras dan berani
bertindak sesuai dengan apa yang saya yakini. Banyak hal yang saya dapat
pelajari dari perjalanan hidup koko saya ini. He is my super brother.
Devie Aryani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar