Minggu, 11 Mei 2014

Inspirasiku : My Super Brother -



My Older Brother


                Saya adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Saya memiliki satu orang kakak laki-laki dan satu adik perempuan.  Kini kakak saya berusia 25 tahun dan memiliki perbedaan usia 5 tahun dengan saya. Disini saya ingin menceritakan sosok kakak laki-laki saya ini yang sangat saya kagumi dan menjadi inspirasi bagi saya.

                Kakak saya bernama Eddy Santoso, dan biasa saya panggil dengan sebutan “Koko”.  Koko saya dilahirkan pada tanggal 18 Juni 1988 di Pangkal Pinang. Ia merupakan sosok laki-laki yang sangat bertanggung jawab dan sayang pada keluarganya. Ia juga sosok laki-laki yang keras kepala, namun ia adalah seorang kakak yang selalu melindungi adik-adiknya. Jika ia bisa, maka ia akan memenuhi keinginan adik-adiknya. Sejak kecil kami selalu bermain bersama. Kemana koko saya pergi, saya harus ikut dengannya. Sampai-sampai terkadang ia kesal, namun koko  tetap menjaga adik perempuannya ini ^.^

                Koko sejak SMP telah turut membantu papa saya dalam bekerja. Papa saya adalah seorang wirausahawan yang menjual barang-barang elektronik. Ada pepatah yang mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnnya, hal inilah yang cocok saya sematkan untuk kakak laki-laki saya ini. Keahlihan berbisnis papa menurun padanya. Hal ini terlihat dengan ia yang sangat bersemangat jika sudah berada di toko dan membantu papa. Sampai pada suatu hari, ia mulai belajar berbisnis dengan menitipkan barang dagangan di toko  papa. Pada saat itu ia masih berada di bangku SMP. Pada saat itu, ia membeli Walkman atau radio jinjing dari toko lain yang khusus menjual produk yang demikian. Kemudian ia menitipkan kepada papa untuk dijual kembali. Tak disangka-sangka ternyata barang jualannya tersebut laris juga. Hal ini membuat ia menjadi tambah bersemangat untuk mengembangkan bisnisnya tersebut.

                Ada hal yang menarik pada diri koko saya ini. Ia adalah sosok anak yang sangat malas dalam belajar dan bisa dibilang kurang dalam hal akademik. Namun ia selalu rajin untuk pergi ke sekolah dan tiap tahunnya selalu naik kelas meskipun raport yang diterima selalu berwarna warni. Hihihi.. Mungkin dibalik kekurangannya ini, ia memiliki kelebihan lain dibanding teman-teman sebayanya yakni dalam hal bisnis. Pada saat ia lulus SMA, tidak ada pikiran untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Tanpa rasa malu dan gengsi dengan teman-teman yang lain, ia memilih untuk membuka usaha sendiri ketimbang melanjutkan sekolahnya. Orang tua saya bukanlah sosok orang tua yang tidak mengekang anaknya untuk melanjutkan sekolah terutama mengekang koko saya ini. Mereka sudah melihat bakat koko saya dalam berbisnis dan melihat sisi lemahnya dalam belajar, sehingga mereka memberikan kebebasan kepada koko saya ini. 

                Pada mulanya, koko saya belajar cara berbisnis dengan terus membantu papa saya, sampai akhirnya ia dapat membuka usaha sendiri hingga sekarang. Ia merupakan sosok yang pantang menyerah. Ia selalu bilang kepada saya “kalau kita bisa berusaha sendiri, kenapa tidak dijalankan? Jangan gengsi dengan orang sekitar, tapi lakukan yang terbaik jika menurutmu itu yang terbaik bagi dirimu”. Kata-kata itu yang selalu saya ingat dalam tiap tindakan, dan dengan melihat sosoknya yang pekerja keras, inilah yang menjadikan motivasi saya dalam belajar dan memberikan yang terbaik dengan menunjukan prestasi dalam perkuliahan.  

                Sampai saat ini, koko saya juga turut membantu keuangan keluarga saya dan membantu pembiayaan kuliah saya. Oleh karena itu saya tidak mau mengecewakannya dan kedua orang tua saya. Saya ingin menjadi sosok pekerja keras dan berani bertindak sesuai dengan apa yang saya yakini. Banyak hal yang saya dapat pelajari dari perjalanan hidup koko saya ini. He is my super brother.


Devie Aryani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar