Kamis, 28 Juni 2018

Cerita Moral : Kakek Tua Si Pembelah Gunung, KaMo Homeschooling Community : WA 0852 68506155



Kakek Tua Si Pembelah Gunung

 

Pada satu masa ada seorang kakek yang mempunyai mimpi merubah nasib keluarganya. Keluarganya miskin dan harus bekerja di luar desanya. Bukan hanya keluarganya saja tapi hampir semua penduduk di desa tersebut miskin dan rata-rata orang yang masih mampu bekerja di desa lain yang berada di balik gunung sebelah timur desanya. 

Setiap hari ia berusaha mencari ide agar ia bisa menemukan jalan memperbaiki hidup keluarga dan desanya. Ketika ia kelelahan ia duduk sambil melihat gunung di depannya. Ia bergumam seandainya air dibalik gunung itu bisa mengalir ke desa ini pastilah kehidupan desa ini akan semakin baik. Terbayang anak dan cucunya serta orang yang tinggal di desanya hidup berkecukupan dan bahagia. Tiba-tiba seperti mendapat jawaban ia berdiri dan tersenyum. Iya, jawabannya adalah desa ini sangat sulit air, sehingga tanahnya tidak bisa untuk bercocok tanam. 


Malam itu ia mengumpulkan keluarganya dan dengan bersemangat ia memberikan ide ini kepada mereka. Semua terdiam dan sepertinya tidak ada yang begitu berminat dengan ide aneh sang Kakek. Kemudian kakek bertanya satu demi satu, tapi tak ada satupun dari mereka mau membantu mewujudkan ide tersebut. Sebagian besar anaknya melihat bahwa itu terlalu sulit, tidak mungkin, tidak kuat dan banyak alasan lagi.

Akhirnya sang kakek terdiam dan masuk ke kamar dan tertidur. Esoknya pagi-pagi setelah sarapan secukupnya dan membawa bekal air ia mulai berangkat ke gunung tersebut dan mulai memukul-mukul gunung tersebut. Keluarganya berusaha menahan dan berkata, “kakek, tidak mungkin kamu seorang diri melakukan ini, sudahlah nanti dikatakan gila oleh tetangga dan orang-orang. Berhentilah Kek. Jangan paksa dirimu nanti kamu sakit”. Namun ia tidak peduli dengan kata-kata dari keluarganya. Ia gigih akan mimpinya dan  yakin ini akan terwujud.

Akhirnya keluarganya membiarkan si kakek melakukannya sendiri. Orang-orang desa yang hendak meninggalkan kampung setiap hari melihat dan menertawakannya. “kek-kek, ingat umur, sebentar lagi juga kamu meninggal, sudahlah jangan buang tenagamu.”  Berkali-kali kata-kata itu di dengarnya tapi sang Kakek dengan tenang dan tersenyum tetap mengayunkan besinya memecah-mecah batu di hadapannya. 

Sebulan berlalu sudah si kakek malah tambah giat dan keluarganya mulai berpikir apakah memang benar ide kakeknya ini, jika memang benar maka ini betul akan mengubah kehidupan mereka. Akhirnya beberapa anggota keluarga yang termuda malah mulai membantu si kakek, sekarang mereka berlima. Dan tanpa di sadari banyak orang juga memikirkan apa yang dilakukan si kakek. Mereka mulai berpikir jika keyakinan kakek ini benar maka betul ini akan merubah keadaan desa mereka. Akhirnya, satu demi satu keluarga di Overviewdesa itu mulai mengirimkan wakilnya untuk membantu si kakek.

Lima tahun berselang sudah nampak perubahan, gunung tersebut mulai nampak terbelah. Namun kakek si pembelah gunung meninggal. Keluarga dan penduduk desa nampak sedih dan menguburkannya di dekat gunung tersebut. Ketika mereka terdiam dalam kesedihan karena ditinggal oleh sang Kakek, salah seorang cucunya beteriak. “saudara-saudara mari kita selesaikan apa yang sudah dimulai Kakek, benar ia sudah meninggal, tapi keyakinnan dan mimpinya masih hidup diantara kita bukan. Mimpinya adalah membelah gunung ini dan mengalirkan airnya ke desa kita. Mari kita lakukan bersama.”

Kata-kata tersebut begitu bertenaga sehingga setiap orang merasa tergerak untuk segera bekerja membelah gunung tersebut. Sekarang penduduk desa membagi tugas sedemikian rupa. Mereka menjadi rukun dan peduli satu sama lain. Mereka disatukan oleh satu mimpi  seorang Kakek. Semangat yang begitu membara akhirnya membuahkan hasil. 3 tahun kemudian mereka berhasil mencapai mata air besar. Mata air itu meluap dan akhirnya menjadi sebuah sungai yang mengalir ke desa mereka. Mereka bertarian gembira. Ada yang menangis dan termenung memandangi sungai tersebut. Seperti melihat keajaiban. Dan memang ini adalah keajaiban yang terjadi karena mimpi seorang kakek.

Semenjak itu orang-orang muda penduduk desa tidak lagi pergi ke desa lain, mereka bahkan bisa bercocok tanam dan memelihara ikan. Tanpa terasa waktu terus bergulir, desa tersebut semakin banyak dikunjungi orang dan semakin ramai. Desa tersebut kini sudah menjadi kota yang mampu memberikan kesejahteraan kepada penduduknya. Di makam kakek sipembelah gunung ada sebuah batu penghormatan yang bertuliskan “ ini adalah mimpi dan keyakinan kakek si pembelah gunung, hai orang muda belajar darinya”. 

Tantangan : apakah aku sudah memiliki impian dan tujuan yang ingin diwujudkan?

Cerita Moral : Kakek Tua Si Pembelah Gunung, KaMo Homeschooling Community : WA  0852 68506155

Tidak ada komentar:

Posting Komentar