Kamis, 26 Januari 2012

Prioritas ... Mendahulukan yg Paling Penting

Seorang profesor berdiri di depan kelas untuk mengajar mata kuliah filosofi dengan membawa beberapa benda. 
Ketika kelas mulai, tanpa berkata apapun dia mengambil sebuah toples kosong  berukuran  sangat besar dan mulai mengisinya dengan bola golf. 
Dia kemudian bertanya kepada para siswa apakah toples tersebut sudah penuh. Mereka sepakat mengatakan sudah penuh.
Profesor itu kemudian mengambil  sekotak batu kerikil dan menuangkannya ke dalam toples tadi. Dia mengguncang toples itu dengan ringan, lalu kerikil meluncur  turun ke celah-celah kosong di antara bola golf. Dia kemudian bertanya kepada para siswa lagi apakah toples itu sekarang sudah penuh. Mereka menjawab penuh.
Lalu profesor  itu mengambil sekotak pasir dan menuangkannya ke dalam toples. Dan tentu saja, pasir itupun mengisi semua celah kosong yang masih ada dalam toples. Profeser itu sekali lagi bertanya apakah sekarang toples  sudah penuh. Para siswa kembali menjawab dengan suara bulat "Ya sudah penuh."
Profesor kemudian mengeluarkan dua kaleng bir dari bawah meja dan menuangkan seluruh isinya ke dalam toples, maka secara otomatis cairan bir itu langsung mengisi celah kosong di antara pasir. Melihat adegan yang dilakukan dosennya para siswa itu tertawa.
"Sekarang? Saya ingin Anda semua menyadari bahwa toples ini mewakili kehidupan Anda,” kata Profesor, setelah tawa mereka mereda. 
Bola golf adalah hal-hal penting, keluarga Anda, anak-anak Anda, kesehatan dan teman-teman Anda, serta kesukaan Anda, yaitu hal-hal yang jika semua yang lain hilang, hanya mereka yang tetap tersisa, hidup Anda akan tetap penuh.
Kerikil adalah hal-hal lain yang penting seperti pekerjaan Anda, rumah Anda, mobil Anda. Sedangkan  pasir adalah segala sesuatu yang lain, hal-hal kecil. 
"Jika Anda meletakkan pasir yang pertamakali  ke dalam toples. Tidak ada ruang untuk memasukkan kerikil atau bola golf. Hal yang sama berlaku untuk hidup. Jika Anda menghabiskan semua waktu dan energi Anda pada hal-hal kecil, Anda tidak akan pernah memiliki ruang untuk hal-hal yang penting bagi Anda. Perhatikan hal-hal yang penting bagi kebahagiaan Anda. Bermainlah dengan anak Anda. Luangkan waktu untuk pemeriksaan medis, ajak pasangan Anda keluar untuk makan malam. Dan akan selalu ada waktu untuk membersihkan rumah, dan memperbaiki saluran pembuangan yang rusak dan lain-lain. Uruslah bola golf terlebih dahulu, hal-hal yang benar-benar penting. Tetapkan prioritas Anda. Sisanya hanyalah pasir," jelas professor. 
Ketika profesor selesai bicara, ada keheningan yang mendalam. Kemudian salah satu siswa mengangkat tangan dan dengan ekspresi bingung dia bertanya, “Lalu bir mewakili apa?”
Profesor itu tersenyum. "Saya senang Anda bertanya. Ini hanya  untuk menunjukkan kepada Anda bahwa tidak peduli betapa penuh urusan dalam kehidupan Anda, selalu akan ada peluang bagi Anda untuk dua gelas bir. "
Kisah diatas memberikan sebuah pelajaran, bahwa ketika hal-hal dalam hidup Anda tampaknya hampir penuh dengan segala urusan untuk dikerjakan, bahka Anda  merasa 24 jam sehari tidak akan pernah cukup, namun ingatlah, selalu akan ada kesempatan untuk melakukan perbuatan-perbuatan buruk sebagai pelarian untuk mengisi kekosongan hidup Anda, maka berhati-hatiah. (ran/rhb) erabaru.net
Refleksi :
Saat ini waktu terasa begitu cepat, tidak terasa tahun berganti. Apakah Anda dan saya sudah memberikan waktu kepada yang penting dan mendahulukan yang paling penting? dibutuhkan keberanian bersikap ketika kita sadar apa yang penting. Beranikah kita bersikap? walau itu akan menghancurkan gambaran diri kita yang sekarang? Demi yang penting dan benar, beranilah bersikap, agar hidup tidak sia sia...
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar