Pada Suatu hari Tuhan memerintahkan malaikatnya untuk turun ke bumi untuk mengunjungi umatnya yang sangat murah hati. Seumur hidup, ia berbagi dan mau peduli dengan sesamanya. Namun sekarang dia sudah tua dan mulai sakit sakitan, dan ada satu pertanyaan yang begitu mengganggu hatinya. Ia ingin tahu misteri surga dan neraka, dan setelah mati kemana ia akan ditempatkan.
Maka malaikat datang dan menanyakan kegundahan hatinya dan meyakinkan bahwa nanti ketika ia mati ia akan naik surga. Namun karena kemurahan hatinya, Tuhan mengijinkan malaikat untuk menunjukkan kehidupan di surga dan di neraka padanya.
Malaikat membawa orang murah hati itu ke neraka, dan nampaklah disana meja makan yang sangat besar dengan makanan yang sangat mewah dan nampak lezat. Namun anehnya setiap orang memegang sendok dan garpu yang sangat panjang. Sendok dan garpu ini menempel pada tangan mereka namun tidak bisa lepas setiap kali mereka makan. Jadi ketika mereka mengambil makanan dan hendak dimasukkan kemulut mereka selalu tidak bisa. Maka suasana yang terjadi disana penuh dengan caci dan amarah. Mereka pun menjadi pucat dan sangat kurus ...
Kemudian malaikat membawa orang murah hati itu ke surga ia melihat pemandangan yang tidak jauh berbeda. sebuah meja besar, hidangan mewah dan lezat serta sendok dan garpu yang malah lebih panjang dari orang orang yang ada di neraka. Orang murah hati itu bertanya, kenapa di sini suasananya lain, mereka penuh kegembiraan dan tawa, tidak seperti di neraka, penuh umpatan dan teriakan yang pedih. Sang Malaikatpun berkata, lihatlah dengan lebih seksama. Orang murah hati pun segera tersenyum dan menyadari perbedaannya. Mereka yang di surga saling menyuapi. (can)
Refleksi :
Hidup adalah mencari makna. Sebetulnya surga dan Neraka juga bisa kita rasakan di dunia ini. Jika kita egois dan selalu mementingkan kepentingan diri, sebetulnya kita sudah mulai memutuskan hidup kita berada di neraka. Cobalah kita lihat kehidupan kita ketika bertikai dengan orang lain. Betapa mudah kita selalu ingin menjaga kepentingan diri kita, kita tidak berani sedikit pun mengalah. Dan tentu saja jika hidup kita sudah mulai dengan aku, maka ketegangan mulai terjadi, tidak saling menghargai dan dendam. Jadilah orang yang murah hati, selalu melihat orang lain dalam belas kasih dan mementingkan yang lebih besar. Semoga dengan demikian kita menjadi orang orang yang lebih bermakna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar