Mengapa seseorang, organisasi bahkan negara bertikai? Tentu ada kepentingan yang terganggu atau tidak sesuai dengan harapannya. Kepentingan inilah yang membuat orang dengan gigih bersitegang, mempertahankan dan kalau bisa merebut dengan paksa agar kepentingannya terpuaskan. Contoh sederhana yang terjadi di keluarga, ayah yang ingin punya waktu sendiri ketika membaca koran atau nonton televisi tapi diganggu oleh anaknya yang mengajaknya bermain. Ibu yang sedang ingin beristirahat sejenak tapi terganggu dengan suara alat musik anaknya. Atau anak yang berebut mainan dengan temannya saling tarik dan teriak. semua orang memiliki kepentingan bukan!
Kepentingan adalah sesuatu yang kita inginkan dan atau butuhkan. Tentu zaman sekarang, seringkali pertikaian semakin meruncing lebih karena keinginan manusia semakin tinggi. coba anda bayangkan, misalnya seseorang yang tadinya berpenghasilan 1 juta dapat menghidupi dirinya namun karena berkembangnya waktu uang yang 1 juta dirasakan tidak cukup apalagi sekarang ia berpacaran, maka ia mencari penghasilan yang 2 juta. Ketika ia dapat penghasilan 2 juta, ia mulai memikirkan menikah, ia berpikir lagi jika saya hanya punya 2 juta gimana dengan cicilan motor, rumah, mobil. Ia akhirnya memutuskan mencari lagi penghasilan 5 juta. Ketika akhirnya ia mendapatkannya ternyata sudah tidak cukup lagi, karena sekarang ia punya anak, dan anaknya sekalian 3, wah betapa merepotkan, dan ternyata tidak bisa berhenti disitu, karena kemudian harus memberi makan dan menyekolahkan anaknya.
Bagi sebagian orang keinginan dan kebutuhan sangat sulit dibedakan, hanya sedikit orang yang betul betul memahami prinsip yang membedakan diantaranya. Ketika keadaan seseorang berkembang secara finansial/pendapatan kecenderungan orang untuk memuaskan keinginannya pun semakin tinggi, inilah sebab mengapa berapa pun besar penghasilan yang di dapat namun toh tidak membuat keadaannya semakin baik secara finansial (kebebasan secara finansial). bahkan sebagian orang ketika merasa masuk ke level menengah semakin memiliki kebutuhan sosial yang semakin tinggi, kalau tidak bisa mengikuti dikatakan tidak trend dan ketinggalan jaman. Sederhana saja, bila sekarang jamannya BB (blackberry) dan Ipad masa saya tidak punya. Bukankan ketika kita sudah ikut arus seperti ini kita sudah belajar untuk rakus, kita sulit untuk mengatakan cukup!
Steve Jobs terkenal dengan kesederhanaannya, ia mempunyai rumah mewah tapi tanpa parabotan di dalamnya, itu pun ia membeli rumah karena dipaksa oleh rekan kerjanya. Ia pun punya prinsip keras dengan pengelolaan sumber daya (termasuk uang), jika tidak benar benar butuh jangan digunakan. Saya punya kenalan beberapa pekerja sosial, yang gajinya dibawah UMR, tapi mereka semua punya BB, hal yang berbalikan bukan. Mengapa? karena sebetulnya banyak orang digerakkan oleh keinginan yang tak terkendali, sehingga sudah tidak wajar lagi. Media iklan berpengaruh sekali dan ikut bertanggung jawab dalam kesalahan dan kerusakan sikap hidup ini.Manusia diajak untuk terus berlari, tanpa sadar sudah kelelahan masih saja terus berlari.
Maka sekarang kehidupan dirasakan semakin sulit dan keras, karena hampir setiap orang memiliki kebutuhan yang sudah sangat samar dengan keinginan. Mereka saling berebut dan mempertahankan. Inilah yang akhirnya membuat orang saling bertikai dan jika tidak terselaikan bisa menjadi dendam. Hal ini pun berakibat seseorang tidak bisa membedakan mana yang paling penting dalam hidupnya. Akhirnya seseorang tidak mau mengalah dan menganggap orang lain adalah musuh. Keputusan keputusan yang diambilpun akhirnya demi menyelamatkan ego dan kepentingannya sendiri. Perceraian, dengan mengatakan sudah tidak ada kecocokan dan mengorbankan anak dan relasi yang sudah sedemikian lama dibangun. Persahabatan retak, karena persaingan kerja yang begitu ketat, terpaksa melakukan hal yang kurang sepantasnya. Peperangan dihalalkan, merebut sumber daya alam walau berakibat menghancurkan perdamaian dan umat manusia saling membunuh.
Jadi bagaimana agar kita bisa berdamai? kita perlu melakukan perjuangan masuk ke dalam diri, untuk melihat apa yang benar secara universal, melepaskan ego dan kepentingan diri kita. Pertama tama ketika masalah datang, kita perlu bersikap tenang dan memikirkan orang lain lebih dulu sebelum kita ambil keputusan. Apa dampaknya bagi orang lain? Apakah orang lain ada yang terluka? atau disakiti? Jika kita mampu memiliki kebiasaan sederhana ini, tenang dan memikirkan orang lain terlebih dahulu, kita bisa menjadi obor obor perdamaian di bumi ini. Kita bisa membuat dunia ini menjadi lebih baik, dunia yang damai dan cukup bagi semua orang. Semoga di kemudian hari tidak ada lagi orang yang kelaparan, miskin dan tertindas.
Dapatkan ebook gratis pengembangan karakter di www.karaktermoral.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar