Ada sebuah cerita "Tuan Zhao Belajar Cara Naik kereta kuda" dalam buku Han Feizi yang mencerminkan pemikiran Tiongkok kuno.
Selama periode negara berperang, Tuan Zhao Xiang belajar bagaimana cara mengendalikan kereta kuda dari Wang Liang.
Dia lalu bersaing dengan Wang. Meskipun ia tiga kali mengganti kudanya,
tetap saja ia kalah dalam tiga kali pertandingan. Bingung karena
situasi itu, dia bertanya kepada Wang kenapa ia selalu kalah.
Wang mengatakan kepada Zhao: "Saya telah mengajarimu semua
keterampilan mengendalikan kereta kuda, tapi Anda tidak menggunakannya
dengan tepat. Ketika mengendalikan kereta kuda, harus fokus pada kereta
kuda dan fokus pada kuda. Hanya jika Anda dapat melakukan hal ini Anda
akan bisa mengendalikan kuda jauh lebih cepat."
"Ketika Anda berada di belakang, Anda berpikir tentang melewati saya,
ketika Anda berada di depan, Anda khawatir tentang saya melewati Anda.
Dalam perlombaan kereta kuda, baik kita di depan atau di belakang, kita
harus tetap fokus pada perlombaan."
"Namun, apabila Anda terus-menerus memikirkan pihak lawan dan
khawatir terhadap lawan anda, bagaimana mungkin Anda memiliki ruang
dalam pikiran Anda tersisa untuk mengatur dan mengendalikan kuda Anda?
Inilah sebabnya mengapa Anda kalah."
Ini adalah pemikiran Tiongkok kuno mengisahkan bahwa tidak peduli apa
yang anda lakukan, anda harus tetap penuh perhatian dan fokus sepanjang
seluruh proses. Baru setelah itu anda akan dapat berhasil mencapai
tujuan. (Erabaru/erw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar