Orang yang
menginspirasi saya saat ini adalah teman saya. Dia anak kedua dari tiga
bersaudara, anak cowok satu-satunya. Kehidupan dia dulu saat mama dan papa nya
masih jadi satu keluarga (dia bersama kakaknya)bisa dibilang bahagia, sejahtera
dan seperti keluarga biasanya. Tetapi, kehidupan dia berubah perlahan-lahan.
Waktu dia masih berumur
7 tahun-an, papa dan mamanya pisah tanpa alasan yang jelas, dia bersama sodara
perempuannya tinggal bersama mamanya. Karena dia masih kecil mungkin dia belom
mengerti apa yang terjadi dengan keluarganya saat itu.
Kehidupan dia sampai remaja bisa dibilang
baik-baik saja, mamanya yang single parent bekerja keras buat keluarganya,
menyekolahkan dia dan kakaknya, dan karena mamanya yang sangat pekerja keras
dan mau membuktikan kepada anak-anaknya bahwa dia mampu sendiri tanpa pasangan
hidup saat itu. Kehidupan mereka berlimpahan materi, apa yang dia mau bisa
diberikan oleh mamanya, sehingga kehidupan dia terlihat sejahtera dan
baik-baik.
Semakin beranjak
dewasa, mamanya memutuskan untuk menikah lagi, dan saat itu dia duduk dibangku
sekolah menengah atas. Lalu, mamanya melahirkan seorang anak perempuan lagi
dari suaminya yang kedua. Gak ada yang aneh dari kehidupan mereka sekeluarga,
terlihat harmonis dan teman saya ini tetap ceria, bahagia, dan sayang sekali
dengan adik barunya.
Dengan adanya papa dia
yang sekarang kehidupan dirumahnya berubah menjadi tidak menyenangkan, kenapa?
Mama dari teman saya itu terkena penyakit kanker rahim setelah melahirkan anak
perempuannya tersebut, penyakit mematikan yang tidak terduga datangnya
darimana. Tapi, penyakit kanker itu bukan datang secara tiba-tiba, tetapi
datang dari suaminya yang kedua itu. Suami nya ini memiliki pennyakit yang menyebabkan
mama nya jadi terkena kanker tersebut.
Bukan menghakimi, tapi
memang dibuktikan bahwa suami nya ini sebelum menjadi papanya teman saya adalah
seorang penjudi, pemabuk, dan suka main cewek. Kabar itu bukan hanya kabar
burung, tetapi ada banyak bukti yang mamanya tidak pernah ketahui sebelumnya.
Semua ditutupi secara mulus oleh suaminya itu, sampai akhirnya kabar itu
terdengar di keluarganya. Seiring berjalan waktu, mamanya sudah melakukan
operasi untuk dapat selamat dari penyakit itu.
Sekali operasi malah
mendapatkan tambahan penyakit, ternyata rumah sakit yang melakukan operasi
tersebut berbuat sesuatu yang tidak sengaja menambah deretan penyakit untuk
mamanya, seperti malapraktek. Tidak ada tanggung jawab dari rumah sakit
tersebut, mereka tidak mau mengakui perbuatan mereka tersebut.
Teman saya ini sangat
terpuruk sekali dengan adanya penyakit kanker tersebut ada di dalam rahim
mamanya, belum lagi kabar buruk tentang papanya itu. Dia mencoba untuk tetap
sabar, dan selalu menjaga mamanya setiap hari di rumah sakit tersebut. Lalu,
mamanya dipindahkan ke rumah sakit lain untuk perawatan dan melakukan
pengecekkan ulang. Selama sebulan lebih, mamanya berada di rumah sakit, dan dia
tetap setia menjaga dan menunggu mamanya. Ratusan juta terbuang dari mulai
mobil, motor, sampai rumahnya pun dijadikan barang penahanan untuk mendapatkan
uang pinjaman dari bank untuk mengobati operasi dan perawatan mamanya tersebut,
tetapi tidak kunjung sembuh dan hilang penyakitnya itu.
Pada saat mamanya
sakit, dia sudah lulus sekolah menengah atas, dan kakak perempuannya menjadi
pengangguran saja, karena terbiasa hidup enak, foya-foya, sehingga membuat dia
tidak bisa melakukan hal lain seperti mencari kerja. Kehidupan teman saya dan
keluarganya hanya dari harta yang tersisa dari tabungan mamanya dan uang
pinjaman tersebut.
Sadar akan kebutuhan
makan, dan perawatan mamanya yang tidak bisa lagi ditampung, dia mencoba
mencari kerja untuk dapat memberikan kebutuhan untuk keluarganya. Adiknya yang
masih kecil tinggal bersama keluarga dari mamanya yang lain, diurus oleh
mereka sampai saat ini. Teman saya tinggal bersama kakaknya di rumah dan tante
nya yang juga single parent bersama anak perempuannya.
Mamanya tidak lagi
dirawat di rumah sakit, tetapi dibawa pulang ke rumah untuk dirawat sendiri dan
karena biaya yang sangat mahal di rumah sakit tersebut. Singkat cerita, mamanya
meninggal karena penyakit yang ada di dalam tubuh mamanya. Dari mulai mamanya
sehat berbadan gemuk, sampai saat meninggal mamanya menjadi kurus sekali karena
penyakitnya yang menggrogoti tubuhnya hingga berubah drastis.
Sangat terpukul sekali
atas meninggal mamanya tersebut, dan ia cerita dengan saya bahwa dia sangat
dendam kepada papanya yang kedua tersebut. Papanya ketika mamanya jatuh sakit
meninggalkan mamanya begitu saja, tanpa ada kabar yang jelas. Kakaknya akhirnya
bekerja, dan membantu kehidupan dia dan kakaknya dan juga tantenya tersebut.
Akan tetapi, masalah
tidak selesai disitu saja. Kakaknya MBA dan
pacar kakaknya tersebut teman kerja nya. Padahal kakaknya sering terlihat tidak
harmonis dan selalu berantem pada saat pacaran, tetapi mereka akhirnya menikah
karena paksaan dari keluarga dari pacarnya tersebut. Teman saya semakin
terpuruk, dan hubungan dia dengan kakaknya menjadi tidak baik. Kakakanya tinggal
bersama mereka di dalam satu rumah.
Singkat cerita, dari
kejadian mamanya meninggal dan kakaknya menikah secara paksa tersebut, dia jadi
rajin untuk ke gereja, beribadah dan melayani Tuhan. Dan dia dibebaskan dari
rasa terpukul akan kehidupan keluarganya yang tidak bahagia, dan dendamnya
terhadap papanya tersebut sudah tidak ada lagi, dia meng-ikhlaskan semuanya
terjadi dan mengajak kakaknya, adiknya dan juga tantenya untuk mendekatkan diri
kepada Tuhan.
Berjalan nya waktu, dia
diberikan kehidupan yang lebih baik lagi setiap harinya oleh Tuhan, dia
diberikan pekerjaan yang tetap, gaji yang cukup untuk kebutuhan dia,
menyekolahkan adiknya hingga saat ini sekolah dasar, dan juga menghidupkan
tantenya yang mengurusi dia dari kecil sampai saat ini bersama anaknya dan
hingga saat ini yang saya tahu dia juga bekerja sambil kuliah.
Dia bilang kepada saya
bahwa “Tuhan mengajarkan kita untuk memaafkan orang yang telah menyakiti kita,
dan Ia mengajarkan kita untuk tetap tersenyum dikala masalah datang menghampiri
kita, dan hidup yang paling indah adalah yang penuh pengampunan, percaya kepada
Ia, dan tetap ada bersama Tuhan, maka semua masalah dapat diselesaikan”
Dari cerita yang ada di
dalam kehidupan dia dari remaja sampai saat ini, membuat saya berfikir bahwa
Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita, dan tidak akan memberikan pencobaan
yang melebihi batas kemampuan kita. Dia akan selalu menuntun kita untuk tetap
ada di jalan Dia, dan dendam, benci, amarah, rasa terpukul yang begitu dalam,
jika di dalam Dia semua itu akan sirna pada waktu-Nya dia menyembuhkan semuanya
itu.
Dia menginspirasi saya
untuk bisa memaafkan orang-orang yang kita benci, maupun kita tidak pernah bisa
memaafkannya. Dan bisa menjadi orang yang jauh lebih baik lagi dalam menghadapi
masalah-masalah yang ada di dalam hidup saya. Dulu sebelum saya mendengarkan
cerita nya, saya selalu cepat lemah, terpuruk pada masalah itu-itu saja, tidak
pernah bisa menyelesaikannya secara benar. Tapi karena dia, saya jadi sadar
bahwa Tuhan itu ada buat kita yang mau bersama Dia, dan kasih setia Tuhan itu
tidak akan pernah pergi dari kita yang merindukan adanya Dia di daam hidup
kita.
Dan dia menginspirasi
saya untuk bisa belajar mandiri, tidak bergantung pada orang lain ketika
mendapatkan masalah atau kesulitan. Berdoa dan meminta kepada Tuhan ditambah
usaha maka semua kesulitan yang ada akan diselesaikan dengan baik tanpa kita
ketahui hasilnya begitu besar yang akan kita dapatkan nanti.
Teman saya bernama
Randy Santosa, lahir di Jakarta, 5 Oktober 1992.
Ditulis Oleh : Sandra Santiawan Napis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar