Senin, 30 Desember 2013

Baik Belum Tentu Baik – Jahat Belum Tentu Jahat

Dua malaikat yang menyamar menjadi manusia sedang melakukan perjalanan untuk menguji hati manusia. Hari pertama mereka berhenti untuk bermalam di rumah keluarga kaya.

Keluarga kaya itu secara kasar menolak untuk memberikan para malaikat tidur di kamar tamu rumah mereka. Sebagai gantinya para malaikat tersebut diberi ruang kecil, di ruang bawah tanah yang dingin.

Ketika mereka sedang mempersiapkan tempat tidur di lantai yang keras dan dingin, malaikat yang lebih tua melihat sebuah lubang di dinding, kemudian memperbaikinya.


"Mengapa Anda memperbaiki lubang itu?" tanya malaikat yang lebih muda, setelah melihat apa yang dilakukan oleh malaikat yang lebih tua.

"Banyak hal tidak selalu seperti apa yang terlihat," jawab malaikat tua.
Malam berikutnya, malaikat datang untuk beristirahat di rumah seorang petani yang sangat miskin, tetapi ia dan istrinya sangat ramah.

Setelah berbagi sedikit makanan yang mereka punya, pasangan petani itu memberikan tempat tidur yang biasa mereka tempati kepada malaikat, agar tamunya bisa istirahat dengan baik.

Ketika matahari terbit keesokan harinya, malaikat menemukan petani dan istrinya menangis. Sapi mereka satu-satunya, yang menghasilkan susu sebagai penghasilan sehari-hari bagi mereka, telah terbaring mati di lapangan.

"Mengapa Anda membiarkan sapi itu mati?" tanya malaikat yang lebih muda, yang bertanya sambil marah kepada malaikat tua.

"Keluarga yang pertama memiliki segalanya, namun Anda malah membantunya. Sedangkan keluarga petani itu sangat miskin namun bersedia untuk berbagi segalanya, tetapi Anda malah membiarkan sapi itu mati," lanjut malaikat muda dalam kebingungan atas sikap malaikat yang lebih tua.

"Segala sesuatu tidak selalu seperti apa yang Anda lihat," jawab malaikat yang lebih tua.
"Ketika kita tinggal di ruang bawah tanah dari rumah orang kaya, saya melihat ada emas tersimpan di lubang dalam dinding. Karena pemilik itu begitu terobsesi dengan keserakahan dan tidak mempunyai kebaikan, lalu saya menutup dinding itu sehingga ia tidak akan menemukan emas itu lagi," lanjut malaikat tua.

"Lalu tadi malam saat kita tidur di tempat tidur petani miskin, malaikat kematian datang untuk mengambil istrinya, kemudian saya memberinya sapi sebagai gantinya," kata malaikat tua, menjelaskan alasannya kepada malaikat muda dengan nada arif dan tersenyum lembut. (epochtimes/ran)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar