Arti Musibah ...
Saya teringat pengalaman masa lalu ketika saya lulus kuliah
dan mulai berwirausaha. Dua tahun lebih berupaya mencari bentuk usaha namun
dari beberapa usaha yang saya rintis
tersebut tidak ada yang membuahkan hasil. Malah meninggalkan hutang dan
menghancurkan kepercayaan diri.
Beberapa pengalaman yang begitu membuat saya tercengang.
Ketika saya punya usaha pabrik kerupuk, saya punya 4 tenaga penjual. 3 hari mereka tidak setor hasil penjualannya,
namun setiap hari mengambil kerupuk, di hari keempat mereka semua lari entah
kemana. Tidak lama setelah itu perusahaan kerupuk saya sekarat karena kehabisan
modal kerja.
Ketika menjadi agen jagung, membeli jagung dari petani dan
membawanya ke pabrik, untuk mendapatkan selisih dari jasa perkilonya. Saya
percayakan uang kepada teman saya untuk langsung membeli di tempat, ternyata
uang tersebut dibawa lari dan tidak pernah kembali.
Juga ketika saya membuat dan memelihara ikan tawar, menebar
puluhan ribu bibit besoknya mati.
Singkat cerita dari pengalaman tersebut ingin mengatakan
betapa dunia ini kejam, padahal saya sudah kurang tulus dan gigih apa. Bangun
pagi, membuat rencana, bertanya pada ahli, tapi toh, gagal juga, musibah tetap
saja datang.
Setelah mengalami begitu banyak musibah akhirnya saya
bekerja untuk melunasi hutang dan mengumpulkan dana untuk menikah (hehehe
.....)
Pembelajaran apa yang bisa saya tarik dari begitu banyak
musibah yang terjadi pada hidup saya. Satu pelajaran tersebut adalah tentang
menjadi orang yang lebih rendah hati. Kesombongan saya sebagai orang yang
merasa hebat ditekuk habis. Bahkan kalau diingat ingat, angka kepercayaan diri
saya nyaris 0 (NOL). Saya ingat ketika undangan pernikahan sahabat saya, tidak punya uang untuk memberinya angpao (uang yang biasa diberikan). Saya
begitu sedih dan malu untuk berangkat, karena memang tidak punya uang, saya maluuu.
Refleksi saya sekarang,
jika saya langsung berhasil ketika wirausaha, saya kira saya tidak akan
menemukan panggilan dan passion saya yang sesungguhnya. Bakat dan potensi saya
tidak muncul. Dan yang mengerikannya adalah kesombongan saya semakin menggurita
dan mengerikan. Jika saya jatuh ketika saya ada dipuncak bukankah saya bisa bunuh
diri, tidak sukses saja bisa malu, apa lagi sukses kemudian jatuh... mungkin
bisa bunuh diri (realitas dan harapan ada gap yang begitu besar).
Saya percaya hidup ini tidak ada yang kebetulan, hidup ini
sebetulnya teratur walau nampak tidak teratur. Hidup bahkan lebih persisi dari
alat yang sangat persisi sekalipun. Dan
alam semesta memberi musibah bertubi
tubi di awal perjalanan karir saya adalah peringatan dariNya agar saya menjadi
lebih rendah hati dan waspada. Musibah
apa pun dalam hidup, bagi kita yang masih hidup adalah kesempatan untuk
memperbaiki diri. Agar kita menjadi pribadi yang lebih bermoral. Menjadi
pribadi yang lebih sejati, baik dan sabar.
Dalam buku Zhuan Falun (Li Hongzhi), dikatakan jika manusia
mengalami bencana pada dasarnya manusia tersebut mengalami degradasi moral,
berperilaku buruk. Oleh karena itu alam semesta hendak mengingatkan agar kita
berpaling dan masuk ke dalam diri membuat
evaluasi, apakah saya selama ini sudah berjalan di jalan yang benar? Apakah
saya sudah melakukan yang benar, apakah saya sudah berkata kata dengan benar,
apakah saya jujur, apakah saya mementingkan orang lain dari kepentingan saya
sendiri, apakah saya sudah bertanggung jawab dan melakukan peran saya dengan
baik, apakah saya sabar menanggung penderitaan?
Kita sebagai manusia seringkali lalai, sehingga peringatan
yang menyakitkan terkadang hadir di dalam hidup kita. Musibah pun sepertinya
sengaja datang. Seandainya kita rajin masuk ke dalam diri, waspada, dan mematut
diri dengan karakter alam semesta, alam semesta juga pastilah akan melindungi
kita. Semakin kita menjadi orang yang sejati, baik dan sabar, niscaya hidup
kita akan selamat, musibah pun menjauh.
Sekarang musibah yang pernah saya alami saya anggap itu
anugerah, dulu pastilah kesialan. Namun jika kita percaya bahwa hidup ini
adalah proses menyempurnakan diri, maka setiap peristiwa adalah proses belajar
dan menumbuhkan diri. Kita dibentuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan
bijaksana.
Semoga anda dan saya semakin kuat menghadapi tantangan hidup
yang semakin hebat ini. Ketika kita menghadapi musibah semoga kita tetap
berpikir tenang. Musibah ini datang adalah
kesempatan alam semesta untuk membawa kita ke jalan yang benar.
Perubahan
terjadi dimulai dari hati yang tergerak
Refreshing, Fun Games, Leadership, Karakter Moral, Train
The Trainers (TOT)
Pin bb :
262a2f26 email : karaktermoral@yahoo.com
Twiter :
@candratua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar