Saya bersama teman-teman seangkatan
berkunjung ke rumah mantan dosen yang dulu pernah mengajar kami. Kami
sangat akrab berbincang dengan beliau, mengenang semua yang pernah kami
alami saat masih aktif di kampus
Ketika
dosen menanyakan tentang bagaimana kehidupan kami sekarang, pertanyaan
itu seolah mengingatkan tentang ketidakpuasan terhadap kehidupan di
dalam hati kami menjadi meluap. Kami semua bercerita dan mengeluh
mengenai kehidupan, keluarga, pekerjaan, saingan bisnis, menjadi pegawai
dengan jabatan yang tidak pernah naik jenjang, dan masih banyak yang
lainnya. Pada saat itu, semua orang kelihatannya telah menjadi anak yang
diterlantarkan Tuhan.
Dosen kami
hanya tersenyum tidak mengatakan apapun, lalu keluar dari ruang tamu
masuk ke dapur. Dari dalam dapur belaiu membawa banyak gelas dan
cangkir, ada yang terbuat dari porselin, kaca, melamin, dan bentuknya
juga berbagai jenis, ada yang terlihat sangat indah dan anggun, ada yang
terlihat sangat sederhana, bahkan ada yang terlihat sangat kasar dan
murahan.
Dosen kami lalu berkata,
"Kalian semua adalah bekas murid saya, saya tidak akan menganggap kalian
sebagai tamu lagi, kalian sendiri layani diri sendiri, jika sudah haus,
ambil air untuk minum." Karena tadi kami sudah berbicara lama jadi
merasa haus, lalu kami beramai-ramai memilih gelas kesukaan kami dan
menuang air ke dalam gelas itu.
Ketika
kami mengangkat gelas dan hendak minum, dosen kami berkata dan menunjuk
ke dalam gelas, "Apakah kalian menyadari ketika kalian mengambil
gelas-gelas kalian memilih gelas yang tercantik yang kalian suka,
sedangkan gelas-gelas yang murahan dan kasar ini tidak ada orang yang
memilihnya. Saya tidak merasa heran, siapakah yang tidak ingin memilih
gelas yang cantik untuk dipakai?"
Lalu
dosen kami melanjutkan ucapannya, "Ini sebenarnya adalah akar masalah
kalian. Yang kalian butuhkan adalah air, bukan gelasnya, tetapi sengaja
atau tidak sengaja kalian telah memilih gelas. Seperti di dalam
kehidupan kita, jika kehidupan kita seperti air, maka, pekerjaan, uang,
kedudukan atau jabatan semua itu adalah gelasnya. Gelas-gelas ini adalah
alat yang kita pergunakan untuk menyajikan air dalam kehidupan kita.
Gelas yang cantik dan jelek, tidak akan mempengaruhi kualitas air, jika
menghabiskan waktu memilih gelas tersebut, bagaimana kita bisa menikmati
rasa air yang pahit atau manis, bukankah kita mencari kesulitan bagi
diri sendiri?" (minghuischool/ran)erabaru.net
kuti Pelatihan “Self Change”. Hotel Grand
Whiz,
Kelapa Gading, 28 - 29 Maret 2014, menginap,
3.000.000 per orang -
5.500.000 per pasangan,
Informasi dan keterangan lebih lanjut hubungi :
Informasi dan keterangan lebih lanjut hubungi :
021 2938 2838
atau 021 707 54 779
Tidak ada komentar:
Posting Komentar