Baru baru ini saya bertemu dengan seorang teman yang bekerja
di lingkungan kerja DPR (Dewan Perwakilan Rakyat). Ia menceritakan ketika mahasiswa hampir saja DO (drop out) karena mengikuti sebuah MLM. Ia
menceritakan bahwa ia dan beberapa temannya di doktrin dengan slogan “kalau ada usaha semua pasti
Bisa”. Ternyata slogan hebat tersebut tidak sesuai dengan kenyataannya.
Beberapa temannya justru DO (drop out), bahkan diataranya dari universitas
negeri terkenal. Beruntung ia mendapat peringatan dan orangtuanya dipanggil, ia
pun segera sadar dan kembali menyelesaikan apa yang sudah dia mulai. Ia menjadi
seorang sarjana.
Memperbaharui makna
kesuksesan.
Dua kisah yang diajarkan oleh MLM tersebut, diantaranya yang
terkenal adalah kodok budek dan membakar jembatan seperti strategi perang
membakar kapal oleh Jendral Perancis yang terkenal, Napoleon Bonaparte.
Inti dari cerita kodok budek adalah kita menganggap orang
orang yang mengatakan gagal, salah, bodoh, janganlah dipedulikan, tetaplah fokus
dengan tujuan dan sasaran, pasti akan berhasil.
Sedangkan membakar jembatan
atau strategi Napoleon, adalah strategi hidup atau mati. Tujuannya satu, menang
atau kalah. Jadi semua sumber daya yang dipunya digunakan untuk berjuang supaya
menang. Menurut cerita teman saya tersebut, uang kuliahnya pun dipakai untuk bisnis
MLM ini. bahkan tega berbohong kepada orangtuanya. Memang betul nampak
jelas mana yang menang dan kalah, ia termasuk yang kalah. Yang kalah jumlahnya
pasti lebih banyak daripada yang menang bukan!
Saya sendiri pernah terlibat di salah satu MLM dan ketika
saya hadir dalam satu seminarnya ada seorang supir bajaj menceritakan
keberhasilannya. Saya terharu bahkan meneteskan air mata. Dia yang supir,
lulusan SD aja bisa masa saya tidak bisa. Kenyataannya, setelah pental pantul,
ke sana ke mari akhirnya toh mantul alias gagal.
Kalau saya bertanya, apakah Anda sudah sukses? Jawablah apa
adanya! Dalam berbagai pelatihan saya menemukan banyak orang menjawab belum
sukses. Tapi ketika ditanya alasannya mereka ragu menjawab. Mengapa? Karena
sering kali mereka sendiri tidak tahu indikator kesuksesannya! Dan sayangnya
mereka menggunakan ukuran kesuksesan orang lain bukan dirinya sendiri. Mereka
membandingkan dengan hidup orang lain sehingga rasanya berkekurangan. Bukankah orang yang merasa
kekurangan akan semakin berkekurangan?
Makna kesuksesan saya adalah saya bermanfaat bagi kehidupan.
Indikator kesuksesan saya, menjadi seorang pengajar, pemimpin dan ayah yang bertanggung jawab bagi anak
anaknya.
Apa makna dan indikator kesuksesan bagi Anda?
Sukses berarti
menemukan panggilan hidup.
Saya percaya hidup itu adalah perjodohan. Orang orang tua
dulu seringkali mengatakan, jodoh, umur dan rejeki sudah ada yang mengatur.
Sekarang, paradigma (pandangan) ini ingin dilawan, mampukah kita melawan? Alam
memiliki hukumnya dan hidup ini pastilah ada yang mengatur. Jika kita orang
beriman (bukan sekedar beragama) kita percaya bahwa ada yang mengendalikan
jagad raya ini. Kita diciptakan dan dirancang khusus sehingga terlahir di dalam
hidup ini.
Apakah setiap orang sudah tahu apa yang menjadi tanggung
jawabnya? Apakah fungsinya? kata bijak yang begitu menguatkan saya , “Setiap
benda dan kehidupan di dalam dunia ini memiliki posisi dan fungsinya, barang
siapa tepat maka ia akan didukung oleh alam semesta, barang siapa salah,
tersesat dan dibuang, menjadi sampah”.
Cobalah sejenak kita bayangkan bagaimana kalau mata ditaruh
di kuping dan kuping ditaruh di udel. Hehehe sungguh menggelikan bukan? Oleh
karena itu demikian juga masing masing manusia pastilah sudah ada tempat dan
posisinya.
Banyak waktu dan kejadian saya melihat hidup saya ini adalah
memang dalam penyelenggaraan Tuhan, tentu jika kita memang sudah ada di dalam
takdirNya dan melakukan fungsi kita
dengan bertanggung jawab kita akan ada dalam perlindunganNya.
Awal ketika saya membuka usaha konsultan SDM ini saya
memberanikan diri meminjam uang ke bank. Tidak tanggung tanggung langsung menyewa
kantor yang baik dan 3 lantai. Dan apa
yang terjadi baru 2 bulan setelahnya saya ditelpon bank karena saldo tidak
cukup bahkan hanya untuk membayar bunga (rekening giro). Tapi aneh, ketika
sudah tidak tahu harus bagaimana datang ke seorang teman dan tiba tiba ia
memberikan bantuan untuk usaha saya, sebentar saja hutang tersebut
selesai. Padahal jika saya gagal saat
itu saya memutuskan kembali bekerja di perusahaan.
Temukanlah bakat
utama
Setiap orang yang masuk ke dalam dirinya pasti pernah
bertanya, Tuhan mau apa di dalam hidupku? Sebetulnya Tuhan sudah banyak memberi
tahu tapi karena kita tidak berani melepaskan belenggu maka ajakan ajakanNya
tidak bisa kita dengar. Mengapa? Karena kita memiliki konsep di kepala
kita yang merintangi. Tanpa sadar kita berkata, tidak mungkin, tidak mau, masa
iya, bukan saya, ....
Coba temukan satu konsep di dalam diri kita yang tidak bisa dilepaskan, mungkin justru itu yang harus kita
pertanyakan ulang lebih dulu. Dengan tenang dan berani masuk ke dalam diri
menemukan jawaban yang rasional kita akan dituntun ke pemahaman yang lebih
dewasa.
Bakat utama kita adalah sesuatu yang alami. Sesuatu yang
sering kita lakukan dan pikirkan. Bakat utama adalah kekuatan yang akan membuat
kita berdiri secara mandiri diatas kaki kita. Kita akan merasakan kedamaian dan
kebermaknaan ketika melakukan fungsi tersebut.
Seorang supir dari ayah teman saya, punya empat orang anak
dan hebatnya semua telah sarjana. Kok bisa? karena dia adalah supir yang baik,
ia disayang oleh papa teman saya itu. Jadi anaknya semua bisa bersekolah ke
jenjang tinggi. Walau kini anak anaknya
sudah bekerja, ia tetap menjadi seorang supir yang setia.
Apa bakat utama Anda? dan Sudahkah bakat anda menopang panggilan hidup Anda?
Salam cahaya, candratua
Ikuti Pelatihan “Self Change”. Hotel Grand
Whiz, Kelapa Gading, 28 - 29 Maret 2014, menginap, 3.000.000 per orang -
5.500.000 per pasangan,
Informasi dan keterangan lebih lanjut hubungi :
Informasi dan keterangan lebih lanjut hubungi :
021 2938 2838
atau 021 707 54 779
Tidak ada komentar:
Posting Komentar