Kamis, 24 Oktober 2013

Memasukkan Benang Ke Lubang Jarum

Banyak cerita-cerita peninggalan jaman ‘Tiga Kerajaan’ Tiongkok masih sering terdengar karena sering dibicarakan dalam keluarga, sebagai bahan obrolan dengan teman.
Kisah ini menceritakan pengalaman seorang Zhang Fei yang dapat kita gunakan sebagai falsafah kehidupan.


Ada beberapa idiomatikyang terdiri dari duabagian disebut xiehouyu atau ucapan alegoris yang sering digunakan sebagai ucapan pertukaran antara dua orang. Satu orang mengucapkan  kalimat pertama, yang biasanya deskriptif kemudian yang lain mengucapkan dengan kalimat paroh keduauntuk saling melengkapi.

Ucapan alegoris sering juga digunakan sebagai peringatan halus dalam interaksi orang tua / anak atau kepada sesama teman.
張飛穿針Zhang Fei Chuan Zhen atauZhang Fei memasukkan benang ke lubang jarum.
Ketika muda, Zhang Fei berguru kepada seorang cendekia dalam bidang budaya dan seni beladiri yang bernama Wang Yangnian. Wang-lah orang yang membentuk karakter Zhang Fei.
Menurut Wang, Zhang Fei adalah seorang pemuda yang berani, galak, tegas, impulsif, kasar dan nakal. Ia kemudian memutuskan untuk mendidik anak muda ini agar berkepribadian yang lebih seimbang.

Suatu hari, Zhang Fei dipanggil oleh guru Wang untuk memasukkan benang ke lubang jarum yang biasa dilakukan oleh wanita ketika menjahit. Awalnya, Zhang Fei gagal memasukkan benang ke lubang jarum walau sudah melotot. Ia tak tahu lagi apa yang bisa dilakukan dan berteriak marah.
Guru Wang berdiri di samping sambil menyaksikan tingkah laku Zhang, lalu berkata, “Jarum itu memiliki ‘mata’ kecil sedangkan anda memiliki 2 mata yang besar, hanya saja anda tidak memiliki ‘mata dalam hati atau bathin’! ”

“Bila anda ingin menjadi seorang jendral maka anda harus menguasai teknik berperang, di samping mempelajari kebudayaan baru anda mampu mengalahkan musuh. Gunakan kedua ketrampilan beladiri dan strategi yang luar biasa untuk meraih kemenangan.”

Wang kemudian mengambil jarum dan benang menunjukkan Zhang Fei bagaimana benang itu dimasukkan. Setelah itu ia berkata, “Tidak perlu tergesa-gesa. Bila anda gagal hari ini, besok anda mencoba lagi. Bila besok juga belum berhasil, maka lakukan pada hari berikutnya. Bila anda berpikir sedikitnya dua kali sebelum anda melaksanakan sesuatu, maka anda sedang belajar menjadi  pintar. ”
Di hari-hari berikut, Zhang Fei sering terlihat berada di dalam kamarnya sedang berlatih memasukkan benang ke lubang jarum. Lambut laun sifatnya mulai berubah lebih kalem. Pelatihan itu membantu untuk membentuk karakternya. Dia kurang menaruh perhatian pada hal kecil tetapi berpikir strategis, ia temperamen dan kasar, tetapi mampu bertingkah cerdik.

Zhang Fei walau tidak pernah mengikuti pelatihan militer yang khusus, tetapi keberanian dan kecerdikannya dalam menyusun strategi peperangan dari waktu ke waktu memberikan kontribusi terhadap prestasi besar dalam kemiliteran serta kesuksesan sebagai seorang hakim.

Bagian kedua 粗中有細(cu zhong you xi) sering digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang kurang memberikan perhatian pada banyak hal atau ceroboh dan suatu saat ia sadar. Kadang juga digunakan secara tersendiri untuk mengekspresikan seluruh ide.

Bisa juga diartikan kasar tetapi bisa dihaluskan / dimurnikan. Idiom ini paling sering  digunakan sebagai ungkapan yang melengkapi idiom terdahulu yakni Zhang Fei chuan zhen. (et/str/mat)
http://erabaru.net/featured-news/48-hot-update/33962-memasukkan-benang-ke-lubang-jarum 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar