Ibuku
Inspirasiku.
Wanita
yang menjadi sumber inspirasiku ini bernama Monika. Beliau adalah Ibuku. Wanita
yang luar biasa. Ibuku bukan wanita karier, ia hanya seorang Ibu rumah tangga.
Aku biasa memanggil Beliau dengan panggilan 'Bunda'. Sebuah bentuk apresiasiku
untuk Beliau yang telah mengandungku selama sepuluh bulan hingga pada akhirnya
aku dilahirkan. Selama sepuluh bulan Beliau telah mengandung dan
"membawaku" kemana saja di dalam rahimnya. Sepuluh bulan bukanlah waktu
yang biasa bagi seorang ibu untuk mengandung, karena pada biasanya seorang ibu
mengandung dan melahirkan seorang anak membutuhkan waktu selama sembilan bulan.
Selain waktu yang lebih lama dari biasanya, ada sebuah kejadian yang luar biasa
yang Beliau alami ketika mengandungku.
Beliau terjatuh dari lantai dua rumah,
lebih tepatnya di rumah nenekku. Kejadiannya terjadi ketika Ibuku menjemur
pakaian dan Beliau terpeleset hingga jatuh telentang ke bawah. Kepala
belakangnya terbentur. Mungkin lirik sebuah lagu yang berjudul "Mukzijat
Itu Nyata" benar-benar terjadi bagi aku dan Ibuku. Ibuku tidak mengalami
apa-apa ketika di bawa ke rumah sakit dan ketika janin yang ada di dalam rahim
Ibuku di cek hasilnya menunjukkan tidak mengalami masalah apa-apa. Itulah alasan
bagiku kenapa aku memanggil Ibuku dengan panggilan 'Bunda' tidak dengan 'Mama',
'Mami', 'Ibu' atau dengan panggilan lainnya. Beliau telah menyelamatkan hidupku
sebanyak dua kali, pertama ketika Beliau jatuh telentang dari lantai dua dan
ketika Beliau menghadirkanku, seorang bayi laki-laki dengan berat 4,9 Kg, ke
dunia ini.
Seoarang Ibu adalah figur yang
sangat tegar menghadapiku. Saat dulu aku menangis dan merengek memohon makan
dan minum, Ibuku rela tidak makan demi anaknya makan. Disaat aku tidak bisa
berjalan, Beliau mengasuhku dengan sabar. Disaat hanya bisa merengek di tengah
malam, Beliaulah yang terbangun dan bergegas menghapus air mataku.
Disaat aku sakit dan hanya bisa menangis, Beliaulah yang selalu ada disampingku
untuk menjagaku dan memberikan yang terbaik agar aku kembali sehat apalagi
ketika waktu kecil aku sangat mudah sakit. Disaat aku mau tidur, Beliaulah
satu-satunya bidadari yang selalu membacakan dongeng hingga aku tertidur.
Disaat aku bertanya, Ibukulah yang mampu menjawab dengan senyumannya yang
indah. Disaat aku dengan kesalahan yang aku buat dan hampir di pukuli oleh
Bapakku,
Beliaulah malaikat penolongku. Ibuku dengan lantang membelaku, Ibuku
bilang ke Bapakku "Jangan sekali-kali yaa mukul, aku telah
"membawa" anak-anak ini (aku dan kakakku) selama sembilan bulan
lebih, aku telah lama menahan malu. Jadi jangan sekali-kali mukul". Hanya
reaksi diam yang bisa dilakukan oleh Bapakku.
Dan
ketika Ibuku berdoa di malam hari, di doanya ada namaku disebut. Masih banyak
lagi bukti kasih sayang yang Ibu berikan kepadaku. Termasuk ketika Ibuku
memukul diriku. Bagiku itu juga salah satu bentuk kasih sayang yang Beliau
berikan.
Banyak hal yang aku
pelajari dari ibuku. Ibuku selalu mengajariku tentang semangat untuk belajar
dan terus belajar, tentang kesabaran, tentang disiplin waktu, tentang kerapihan
dan kebersihan, tentang hidup hemat, tentang kerja keras dan Beliau banyak
memberikan nasehat yang luar biasa untuk hidupku terutama masa depanku sebagai
anaknya. Ia lakukan semua tugasnya sebagai istri dan ibu rumah tangga, oleh
sebab keluargaku tidak mampu mengupah pembantu rumah, ibukulah yang
menghabiskan semua pekerjaan rumah termasuk memasak, mencuci dan pekerjaan
rumah tangga lainnya. Selain itu, ibu saya juga bertugas sebagai pemandu yang
menghantarku ke sekolah dan menjemputku ketika aku ketika pulang dari sekolah.
Kadang-kala Beliau juga menyediakan bekalan makanan untuk kami bawa sebagai
makan siang dan itu dilakukannya secara bersamaan nyaris puluhan tahun.
Karena itulah aku memilih Ibu
sebagai sosok yang mengispirasiku. Dan aku yakin ada banyak ibu yang juga
seperti Ibuku di luar sana. Bunda adalah keajaiban dari Tuhan dan menjadi anak
Bunda adalah sebuah anugerah. Terimakasih Bunda, karena mu lah aku bisa
belajar, karena mu lah aku mampu mengerti arti kehidupan. Takkan pernah bisa
kubalaskan kasih sayangmu kepadamu. Aku sayang Kamu Bunda. Akan ku jaga selalu
Ibuku sampai titik darah terakhirku akan selalu aku bahagiakan Ibu dan aku akan
selalu membuat Bundaku tersenyum.
You have been such a strong support to me..you will always
be the first woman I've ever loved mom. I owe you so much, but I just can say
thank you for all the love you gave to me..
You always told me to do the right thing.
You always told me to have pride in myself.
You are my strength, my inspiration, my support and my
everything..
nothing I say will ever be enough for you mom..
You are beautiful like a goddess and pure like an angel. I
can't tell you how blessed I am to have a mother like you
for all the ways you've helped me grow I want to say I love
you so much
Ditulis Oleh : Agustinus Parulian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar