Selasa, 27 Mei 2014

Penyimpangan Sex Mengapa Terjadi

Fenomena : Andri Sobari alias Emon : Pelaku Sodomi - Penyimpangan sex mengapa terjadi?

Betapa kita terperangah dengan berbagai pemberitaan akhir akhir ini. Berbagai kasus sodomi tiba tiba saja menyeruak ke permukaan. Seperti puncak gunung es, sekarang batu batu es itu sudah mulai berjatuhan dan ternyata ada dimana mana. Bahkan di sekolah bertaraf internasional pun ada. Gejala apa ini?




Tuhan Menciptakan Laki Laki dan Perempuan
Saya percaya Tuhan menciptakan perempuan dan laki laki, tidak ada jenis kelamin yang lain.  Pria itu penis dan perempuan itu vagina. Hubungan seks yang sehat menurut pemahaman saya adalah yang normal dan bermartabat, artinya yang diberkati Tuhan dan disahkan oleh hukum. Antara laki laki dan perempuan dan bertemunya vagina dan penis.

Salah satu tugas manusia adalah meneruskan keturunannya, maka fungsi reproduksi ini diberikan Tuhan kepada manusia Agar manusia tidak punah dan terus mampu memperbaharui dirinya lebih sempurna dan lebih baik ke depannya.

Laki laki sudah digariskan menjadi orang yang tegas dan kuat, juga perempuan digariskan untuk memiliki kelembutan sehingga bisa menjadi ibu bagi anak anaknya. Semua sudah ada perannya dengan tegas tapi mengapa kok terjadi penyimpangan? yang seharusnya laki laki tidak menjadi laki laki yang seharusnya perempuan tidak jadi perempuan. Bahkan ada yang menggunakan anak kecil sebagai pemuas hasrat seksualnya (pedofili).

Seks itu Manis atau Pahit
Saya teringat dengan jawaban sahabat yang suka berbagi waktu di panti asuhan. seorang anak SD kelas 4 bertanya padanya, "kak seks itu nikmat ya?" dia tidak langsung menjawabnya namun dia berikan pertanyaan balik kepada anak tersebut. "Kamu suka mangga nggak? Suka, Jawabnya. Kira kira mangga seperti apa yang kamu suka? Tentu Mangga yang manis rasanya, ka. Nah, Mangga yang manis itu sudah matang atau belum? Pasti sudah matang, Ka. Nah demikian juga dengan seks, kamu akan bisa menikmati kalau kamu sudah cukup besar dan bertanggung jawab.

Jawaban itu sangat bijak dan saya kira ini bisa diberikan juga kepada anak anak yang memang sedang mencari tahu tentang seks.
Mengapa Seks itu terasa pahit, karena ada konsekuensi dan pertanggung jawaban yang harus dipersiapkan. Jika memang sudah siap dan bertanggung jawab, mungkin seks akan bisa lebih dinikmati dan terasa lebih sakral. Tapi sebaliknya jika tidak bertanggung jawab maka ada konsekuensi pahit dan panjang yang akan mengikuti.

Mengapa terjadi penyimpangan Seks - kesan yang salah yang terus dihidupi.
saya melihat ini disebabkan oleh faktor manusia sendiri yang selalu tidak puas. sehingga mencari sensasi dan sensasi dan akhirnya sensasi/kesan itu terlalu mendalam (karena terlalu dipikirkan terus menerus) sehingga sensasi tersebutlah yang melekat dan akhirnya dijadikan kebenaran dirinya.

Jika seseorang tidak mau dan tidak berani menerobos kesan yang salah tersebut maka selamanya ia akan hidup dalam kesan tersebut. Mengapa seorang menjadi gay (sesama lelaki), karena pengalaman hidupnya ia belajar, lelaki itu lebih memberikan rangsangan dari pada perempuan (mungkin saja ia hanya mendapat kesan ini hanya dari lelaki, tidak dari perempuan). Tentu saja pengalaman ini harus ditemukan. Sejak kapan ia menemukan dan menghidupi kesan salah tersebut. Jika ia berhasil menemukan peristiwanya kemudian memaknai ulang, berdamai dan  bersungguh sungguh berniat memperbaiki maka kesempatan untuk menjadi pria tulen tetap ada. Tapi sebaliknya jika ia tidak mau dan tetap menikmati dan tidak mau membuang kesan tersebut selamanya ia tetap menjadi seorang gay.

Demikian juga dengan kasus penyimpangan seks lainnya, itu semua disebabkan karena peristiwa masa lalu yang tidak selesai. Ia tidak mampu memaknai pengalamannya dan berdamai sehingga yang terjadi adalah yang buruk.

Kita bisa membayangkan jika pengalaman anak yang sudah disodomi oleh Emon tidak diberikan bantuan dan penanganan khusus, apa yang terjadi dengan mereka di kemudian hari. Bahkan sepengetahuan saya kebetulan dari istri saya (Psikolog), ia mendapat informasi langsung dari rekan yang menangani kasus Emon, diantara anak anak itu bahkan mempertanyakan, kenapa Emon di tangkap, dia - kan orang baik! Seorang Emon sudah ada di dalam kesan dirinya adalah orang baik, tanpa sadar ia sudah menanam bibit untuk menjadi seorang Emon di kemudian hari.

Keluar dari penjara kesan/sensasi

Tidak mudah menyadari pikiran kita karena kita bertindak justru diperintah oleh otak kita. Kesan yang kuat di dalam otak itu yang akan mendominasi hidup kita. Jika pikiran kita yang terisi dengan berbagai kecabulan maka tindakan kita pun tidak jauh dari cabul, setiap kesempatan kita akan berusaha memuaskan rasa kecabulan kita ....

Pikiran kita yang dikuasai dengan kecantikan kita juga akan terus dirongrong agar kita terus memikirkan kecantikan, sehingga tanpa sadar uang habis terkuras untuk merawat wajah dan tubuh agar tetap cantik dan memikat ....

Maka tidak mudah seorang untuk berhenti merokok, berjudi, miras atau hal buruk lainnya, karena semua hal buruk tersebut sudah mendapat tempat di pikiran  dan mereka (hal buruk tersebut) mengendalikan pikiran agar terus terikat dengannya.

Cara sederhana namun ini pun sulit, adalah dengan menemukan kebijaksanaan dan mengisinya tanpa henti sehingga hal baik masuk dan menggantikan yang buruk tersebut. Seperti sebuah wadah, otak kita juga demikian, jika yang masuk adalah benda buruk maka kita jadi orang buruk, tapi sebaliknya jika kita masukkan benda baik maka kita jadi orang baik.

Beberapa buku yang menuntun saya adalah karya karya dari Khalil Gibran, Anthoni Demelo, dan Steven Covey. Satu buku yang sekarang ini sangat menginspirasi saya adalah Zhuan Falun, karya Li Hongzhi.  Anda bisa mencari buku buku tersebut di toko buku atau di internet.


Semoga Anda dan saya menjadi orang yang berani melepas belenggu yang memenjarakan diri kita untuk menjadi orang yang lebih utuh dan bermakna  ...

Salam hangat ... candratua

1 komentar: