Sudah sejak lama saya berusaha untuk kembali menulis namun rasanya sulit sekali memulai.
Ada saja alasan dan keadaan yang tidak mendukung yang akhirnya membuat saya berkata nanti... nanti dan nanti ..
Sulit sekali mendorong diri untuk maju namun ada prinsip yang mendorong ini terwujud dari sebuah inspirasi seorang guru dan para muridnya yang tengah berdiskusi ...
Guru memberikan sebuah pertanyaan kepada muridnya? Jika kamu harus pergi menebang pohon, pohon mana yang kamu tebang.. Pohon pinus atau pohon poplar...
- Serentak murid pun berdiskusi serta memperdebatkannya dan akhirnya seseorang mewakili dan menjawab pohon pinus. Karena pohon pinus lebih berharga pastilah kami tebang.
Sang guru kembali bertanya, jika ternyata pohon pinus itu besarnya hanya setengah dari pohon poplar manakah yang kamu pilih?
- Kembali para murid berdiskusi, dan mereka menjawab jika demikian baiknya adalah pohon poplar, karena akan lebih menguntungkan.
Kembali guru bertanya, jika pohon poplar itu ditengahnya ada rongga yang besar dan nampaknya mulai sedikit berayap, apakah kamu akan pilih pohon poplar?
- Para murid mulai menjawab sendiri sendiri dan semakin sepakat untuk kembali memilih pohon pinus.
Namun guru tidak berhenti di situ dia kembali bertanya, apakah kamu akan memilih pohon pinus,, jika pohon pinus itu melengkung?
- Para murid kembali berdiskusi dan akhirnya kembali memilih pohon poplar, karena pohon pinus yang melengkung pastilah tidak ada harganya...
Guru kemudian memberikan beberapa pertanyaan kembali dan kembali para murid pun menjawab bolak balik antara pinus dan poplar. Sampai akhirnya ada satu murid bertanya apa maksud guru mengapa membuat kami jadi bingung memilih apa …
Kemudian sang Guru berkata kepada mereka, Jika kamu tidak tahu tujuan sebenarnya hidupmu, maka selamanya kamu akan diombang ambingkan. Jika kamu sudah menetapkan tujuan dari menebang pohon adalah untuk kayu bakar maka kamu akan menebang pohon poplar, namun jika kebutuhan mu untuk membuat kerajinan. Demikian juga jika kamu hendak menebang pohon besar tidak mungkin kamu sekedar membawa sebuah kapak kecil.
Melalui permenungan ini saya pun bertanya pada diri saya apa yang sebenarnya tujuan saya menulis.
Setelah merenungkan ada beberapa jawaban yang berkaitan dengan peran dan tujuan hidup saya.
1. Peran sebagai pengajar, dengan melakukan ini berarti saya bertanggung jawab dengan peran saya, karena dalam peran tersebut saya sudah diberikan berbagai perlengkapan dan atribut yang mendukungnya.
Hari ini adalah hari kelahiran anak saya yang ketiga Genao Maitry , yang artinya Mata air kasih sayang … dan tidak ada yang kebetulan dalam diskusi dengan Istri pagi ini. Ia akan memberi seminar di sebuah SMA, kemudian saya bertanya padanya, kamu memberi materi apa, dan ia mengatakan tentang materi Karakter Moral …
Ini adalah momen dan komitmen saya untuk kembali menulis inspirasi dan kebijaksanaan hidup yang saya dapatkan.
Semoga Anda dan saya bertumbuh menjadi manusia yang berkarakter moral ..
Salam Hangat ... candratua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar